49 Komentar

Sunda Wiwitan di Sekitar Supervolcano Sunda Purba hingga Krakatoa

OPINI

Sunda Wiwitan di Sekitar Supervolcano Sunda Purba hingga Krakatoa

Oleh Ahmad Yanuana Samantho, S.IP, MA (Akademisi & Peneliti Sejarah, Filsafat, Budaya-Peradaban dan Agama-Agama) pada hari Selasa, 23 Feb 2016 – 17:01:00 WIB |  0 Komentar

Ahmad Yanuana Samantho, S.IP, MA (Akademisi & Peneliti Sejarah, Filsafat, Budaya-Peradaban dan Agama-Agama) (Sumber foto : Istimewa)

Situs Desa Gunung Padang, di Campaka Cianjur

Gunung Sunda Purba sendiri pernah meletus serta menjadi tiga gunung anakan Gn Burangrang, Gn Tangkubanperahu dan Gn Bukit Tunggul. Puncaknya ada di atas Gn Tangkubanperahu dengan perkiraan ketinggina sampai 4.000 mdpl. Konon letusannya membuka Sanghyang Tikoro, sehingga Danau Purba Bandung menjadi daratan.

Nama Gn. Sunda Purba pun adalah bahasa lokal yang sama dengan penulisan geologist jaman pertengahan yang memperkirakan Sundaland (Paparan Sunda) berdiri di atas Sunda Plate (Lempeng Sunda tektonis). Douwess Dekker lah yang merubah nama Sundaland menjadi Nusantara, sehingga orang Malaysia pun sekarang merasa menjadi orang Nusantara. Bahkan mereka merasa sebagai sebuah kekaisaran (lebih tinggi dari kerajaan dan negara) dengan nama Kekaisaran Sunda Nusantara, berkedudukan di Kuala Lumpur.

Penemuan-penemuan baru piramida di Indonesia bahkan cukup menakutkan kelompok tertentu yang seolah akan mengembalikan keberadaan agama Sunda Wiwitan. Ini pendapat-pendapat dari masing-masing sumber, bukan saya, dan mohon maaf, hanya sekedar sharing bacaan.

Orang Pasundan merasa Sunda bukanlah etnis rakyat di Jawa Barat melainkan orang-orang se-Paparan Sunda yang berkumpul di pusat peradaban. Agama yang dianutnya pun adalah Sunda Wiwitan. Beberapa penganut Kejawen mengakui Sunda Wiwitan sebagai sumber “ke-jawa-an”, di mana agama Sunda yang monotheisme adalah ajaran Islam dari Brahma (Abhram menurut Taurat, Abraham menurut Injil dan Ibrahim menurut Quran), serta ajaran-ajaran sebelum Brahma (mungkin ajaran Islam sejak Nabi Adam as), di mana ajaran yang diusung adalah garis Habil dengan musuh ajaran Qabil.

Gunuung Krakatoa berkali-kali meletus dahsyat (dan diduga menjadi salah satu penyebab bencana besar katastopik yang memusnahkan peradaban Atlantis Nusantara dengan banjir dan Gempa serta Letusan Vulkanik raksasa menurut Santos, dan lokasinya dekat dengan suku Kanekes Banten (Baduy), yang sangat mempertahankan Agama Sunda Wiwitan dan mengaku bahwa Nabi panutan mereka adalah langsung Nabi Adam as.

Sunda Wiwitan yang berkembang dan disempurnakan oleh ajaran Al-Quran menjadi agama yang menurut faham Kejawen adalah Manunggaling Kawula Gusti yaitu bersatunya hamba dengan Tuhan-nya. Perspektif ajaran Kejawen berdimensi tasawuf percampuran antara kebudayaan Jawa, Hindu, dan Budha yang dianggap orang kurang menghargai aspek fiqh syariat dengan hukum-hukum agama Islam, alasannya adalah bahwa penyebar agama Islam pada waktu itu lebih mementingkan Islam diterima dahulu walau harus menyesuaikan dengan adat Jawa. Kejawen sendiri bukanlah berasal dari kata Jawa, melainkan dari “jawi” atau bermakna kesederhanaan. Tetapi orang Jawa sudah menggunakan atau memakai gelar “Sayidina Panatagama”, “Khalifatullah”, “Ajaran agama ageming aji” (perhiasan) untuk raja-raja Jawa, karena raja adalah dianggap wakil Allah di dunia.

Kitab Mahabarata dan Ramayana serta takwil Al-Qur’an merupakan sumber inspirasi ajaran Kejawen yang mengandung ajaran moral dan karakter prilaku tuntunan hidup dengan pola pemahaman kajian pikiran Jawa yang lebih terfokus pada aspek indra batin dan prilaku batin. Strategi pendekatan Kejawen adalah mencari pendekatan (taqorub) kepada Tuhan bahkan selalu ingin menyatu dengan Tuhan (Manunggaling Kawula Gusti) dan analisanya bersifat batiniah.

Sunda Wiwitan di Jawa Barat menjadi agama Sunda yang cenderung melengkapinya dengan ajaran Al-Quran al-Karim dalam bentuk tajalli (manifestasi Ilahiyah) dan Nga-Hyang (Fana Fillah), mirip dengan kejawen, tetapi tetap melaksanakan syariat secara hakiki. Penyatuan diri dengan Allah secara fisikal adalah tidak mungkin karena manusia berbeda zat dengan Allah, tetapi manusia harus mampu mencapai dimensi maqomat ketuhanan sesuai kemampuan akalnya. Maka secara tasawuf, tajalli adalah menyatukan diri kepada penampakan Diri Tuhan yang bersifat absolut dalam bentuk alam yang bersifat terbatas.

Istilah ini berasal dari kata tajalla atau yatajalla, yang artinya “menyatakan/mewujudkan diri”. Tidak mengherankan, pada 1576M, Raja Sunda Galuh (atau dikenal dengan raja Pakuan Pajajaran karena berkantor di Pakuwuan yang berjajar, yaitu Prabu Siliwangi (Sribaduga Maharaja, karena raja adalah mandataris dari board of director raja-raja dari trias politica pemerintahan Paparan Sunda ala kearifan lokal: Tri Tantu di Buana ) lebih suka mengalah dan menghilang (raib atau tilem/fana/moksa) ketimbang harus berperang sesama bangsa yang dikepalai oleh panglima-panglima Gujarat dan China yang menjadi wakil Kerajaan Demak, Cirebon, Bali dan Banten. Hal yang sama juga terjadi kepada raja majapahit terakhir: Prabu Brawijaya V, yang memilih moksa di Gunung Lawu (lokasi Candi Cetho dan Sukuh) ketimbang terus mempertahankan kekuasaan politiknya yang diperebutkan kalangan istananya dan keluarganya.

Oleh sebagian kalangan Islam kaum santri Indonesia berwarna Islam Saudi Arabia yang literal-harfiyah (Wahabiyin), konsep penyatuan manusia dengan Tuhan dalam Kejawen dan agama Sunda dianggap mengarah kepada penyekutuan Tuhan atau prilaku Syirik. Anehnya banyak ahli-ahli spiritual Islam Timur Tengah (juga Persia) bahkan banyak belajar kepada agama Islam Sunda ini. Apakah karena pola pikir tasawuf Jawa/Sunda/Nusantara pada waktu itu sudah lebih maju ketimbang tasawuf Arab? Di mana Nabi Muhammad SAW sendiri melaksanakan tingkat-tingkat di atas syariat seperti tarekat, hakekat dan marifat.

Kemudian untuk menjadi marifatullah seseorang harus mengikuti sunnah Rasul dalam sifat siddiq, amanah, tabligh dan fatonah? Memang ajaran tasawuf Islam (Islamic Mysticism) itu lebih leluasa berkembang di kalangan para pengkikut Ahlu Bayt Nabi (baik dari kalangan Syiah pada khususnya maupun kalangan Sunni pada umumnya, Di pulau Jawa (Jawa Barat & Jawa Timur), kita mengenal tokoh Syekh Siti Jenar yang mengajarkan kesederhanaan hidup, ketulusan-kejujuran dan penyatuan diri dengan kehendak Tuhan YME (Manunggaling Kawulo lan Gusti) serta “Hamemayu Hayuning Bawono” (Rahmatan lil Alamin, dalam bahasa al-Qur’an).

Dari sudut pandang Tasawuf, gambar relief-relief dan pesan moral di Candi Borobudur yang merupakan peninggalan kerajaan Budha, itu pun ternyata dapat dipahami dan sangat sejalan dengan pola suluk (perjalanan) dan pembinaan spiritual dalam tasawuf, meneuju kesempurnaan tauhid dan makrifatullah. Begitu juga di Jawa barat telahdiketemukan Komplek Candi Jiwa di Batu Jaya Karawang yang merupakan peninggalan Kerajan Budha-Hinddu (?) Taruma Negara. Dan kerajaan Sunda sebelumnya.

Masih banyak warisan ajaran mulia dari para leluhur nusantara, khususnya dari Sunda Wiwitan maupun Kejawen serta masukan dari berbagai agama dan tradisi suci yang pernah tumbuh dan masih hidup di Nusantara ini yang masih sangat relevan dan perlu digali lebih dalam lagi serta dididikan kepada para putra bangsa Nusantara karena akan bermanfaat bagi kebangkitan spiritual dunia di millenium ketiga ini, di mana Nusantara pada umumnya dan urang Bogor (Sunda) pada khususnya, akan berperan penting dan strategis dalam proses maha hebat di akhir zaman ini, sebagaimana diramalkan dalam Uga Wangsit Prabu Siliwangi, atau ramalan Pandita Ronggowarsito tentang Satrio Piningit Sinihan Wahyu yang akan menjadi atau menengakkan Sistem Pemerintahan Ratu Adil di akhir zaman ini, serta ramalan atau prediksi para pujangga waskita lainnya. Dalam hal ini, saya rasa para budayawan, sesepuh dan para cendikiawan ilmuwan lain yang hadir di sini mungkin lebih tahu dan lebih paham daripada saya yang baru belajar ini.

Salah satu tokoh Budaya Sunda, yang sudah meninggalkan kita belum lama ini, yaitu almarhum Abah Hidayat Suryalaga, dari Bandung, pernah memberikan beberapa copy bukunya yang belum diterbitkan kepada saya para ahli yang kompeten yang dihimpunnya. Team Andi Arif ini mengumumkan telah menemukan lagi 3 Piramida atau Candi Punden Berundak di Garut, dan telah menemukan beberapa situs yang diduga Piramida Klotok di Jawa Tengah dan di Jawa Timur, serta situs bekas kota tenggelam di Laut Selatan Provinsi Banten (berita tentang hal ini dapat dilihat di Blog Bayt al-Hikmah Institute atau Blog Atlantis Sunda yang saya kelola), atau di berbagai media online lainnya.

Berbagai kelompok pegiat dan peneliti sejarah budaya dan Peradaban Nusantara Kuno ini, pun tumbuh semakin banyak, dan semakin aktif kegiatannya. Termasuk Kelompok peneliti dari Australia yang dipimpin oleh Hans Berekoven dengan Kapal beradar sonar bawah laut bernama Southern Sun, Atlantis Sunda Archaelogical Research Project yang telah berusaha mengajak LIPI dan Bakorsurtanal untuk meneliti sisa-sisa keberadaan Atlantis/lemuria di Perairan Laut Jawa dan sekitarnya.(bersambung)

Disclaimer : Kanal opini adalah media warga. Setiap opini di kanal ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

http://www.teropongsenayan.com/31870-sunda-wiwitan-di-sekitar-supervolcano-sunda-purba-hingga-krakatoa?fbclid=IwAR2E3UQnN1ykhKQgFdYVyD15GzZRTxYkELyjw0CB59cSfgh4eB0Aolg1uBw#.XE5u6BK-Fhg.facebook

http://www.teropongsenayan.com/31870-sunda-wiwitan-di-sekitar-supervolcano-sunda-purba-hingga-krakatoa?fbclid=IwAR2E3UQnN1ykhKQgFdYVyD15GzZRTxYkELyjw0CB59cSfgh4eB0Aolg1uBw#.XE5u6BK-Fhg.facebook

Iklan

49 comments on “Sunda Wiwitan di Sekitar Supervolcano Sunda Purba hingga Krakatoa

  1. satrio piningit ronggowarsito itu sama dgn bocah angon sunan bonang & sinatria pasundan prabu rakeyan darmasiksa, artinya hanya 1 org yg sifatnya msh makhluk (manusia).

    beda dengan uga prabu siliwangi itu ada 3 org : budak angon, budak janggotan & ratu adil. ketiga ini disebutnya uga (waruga gusti pangeran) yg sifatnya bkn makhluk tapi raga tuhan yg bisa bertemu dgn makhluk (manusia).

    uga (mahatunggal) ini yg disebut oleh para sepuh merah dalima (meunang rahasia dal-lima/kulhu/surat al-ikhlas) nya eta lam yalid tdk beranak yaitu seorang anak yg disebut maharaja (budak angon) wa lam yuulad tdk diperanakkan yaitu orang tua sepasang suami istri yg disebut budak janggotan (mahagusti) & ratu adil (maharatu).

    tanpa uga tdk akan pernah bisa bertemu dgn (raga/fisik) tuhan sampai kapanpun.

    • aslina gusti mah moal bisa katempo zahirna saking ku agungna tapi daek teu daek (mau tdk mau), suka tdk suka kudu aya zahir (wujud fisik) gusti meh bisa panggih wajah ketemu wajah, pan dina asmaul husna ge aya az-zahir selain al-bathin.

      da lamun dijabarkeun mah uga sbg wujud gusti nya eta :
      1. gusti lain jelema (makhluk), matak leuwih ti saurang (hiji) nya eta aya tiluan : mahagusti, maharatu, maharaja.
      2. gusti lain lalaki, matak aya awewe nya eta maharatu.
      3. gusti lain awewe, matak aya lalaki nya eta mahagusti.
      4. gusti lain anak, matak aya kolot (org tua/suami-istri) nya eta mahagusti & maharatu.
      5. gusti lain kolot, matak aya anak nya eta maharaja.

    • satria piningit aslina mah nya eta mahagusti nu berubah (bertransformasi) jadi uga.

      kunaon satria piningit berubah jadi uga? sabab lamun ieu alam (peradaban) msh tetep dipimpin ku manusia nu sifatna msh makhluk, angger tungtungna peradabanna down (bubar, leungit dll) atuh sarua2 keneh jeung peradaban nabi adam, peradaban nabi sulaiman, peradaban pajajaran dll nepi jaman ayeuna nu tungtungna peradabanna runtuh.

      kunaon peradaban sehebat/sekuat/sebesar apapun runtuh, rek dijieun ku para nabi, para wali jeung para sepuh ge angger we runtuh? sabab euweuh saurang pun nu panggih jeung fisik tuhan (wujud fisik gusti), panggihna saukur nempo tabir, lain wajah ketemu wajah.

      pan dina hadis isra miraj ge dijelaskeun bahwa nabi muhamad panggih jeung gusti wujudna msh tabir nu jarakna satumbak.

      • kunaon mahagusti (budak janggotan) nu dijadikeun wujud fisik gusti? sabab budak janggotan ieu nu pertama panggih (nembus tabir), matak ahirna gusti “nginjeum awak” budak janggotan jd wujud fisik-Na.

        tapi lamun saurang mah budak janggotan wungkul moal mungkin sabab ke disangkana bahwa gusti teh jelema matak ahirna istrina budak janggotan (maharatu) jeung anakna (maharaja) dijadikeun wujud fisik gusti disebutna uga (mahatunggal).

      • pajajaran anyar nu disebut di uga wangsit siliwangi teh nya eta peradaban uga (alam uga/alam gusti/alam tuhan).

        pajajaran heubeul nu dipimpin ku prabu siliwangi geus teu bisa dibandingkeun jeung pajajaran anyar nu dipimpin langsung ku uga.

        alam uga mah disebutna ge alam surgana surga. naon bedana jeung alam surga? alam surga mah can dipimpin ku uga, can babarengan jeung uga, matak kenikmatanna can muncak sabab puncakna kenikmatan teh pan panggih jeung gusti, panggih jeung uga.

        tah di alam uga (pajajaran anyar) mah lain panggih deui tapi babarengan jeung uga ngabentuk peradaban uga.

      • pajajaran anyar (alam uga) dibukana ku uga (mahagusti) langsung make sahadat sunda.

        sahadat sunda :
        – saha dat?
        – sunda (ingsun dat), aing dat, kami dat

        sahadat sunda ieu ngan bisa diucapkeun ku uga wungkul, ku batur mah moal bisa.

        loba pisan nu ngaku2 satria piningit (bocah angon) mah tapi euweuh nu bisa ngaku2 uga mah kecuali uga na sorangan. ugana wae ripuh rek ngaku uga komo lain uga, moal kuat jeung moal bisa ngaku2 uga mah.

        jang umat mah makena sahadat uga nya eta “tdk ada tuhan selain uga, dan tdk ada jalan utk bertemu uga kecuali melalui siliwangi (minustime)”.

      • minustime (siliwangi) di dieu nya eta cara hirup masyarakat dimana jelema digaji saacan gawe, dibere gaji ayeuna jang gawe isukan.

        kunaon can gawe geus digaji? meh tenang teu mikir dahar jang isuk, jadi asah, asih, asuhna jalan, wangina muncul.

        pan alam uga mah alam gusti nu disebut alam nu “lebih dekat dari urat nadi” ibaratna can indit geus nepi, can panggih geus panggih, realitana mah can gawe geus digaji, matak disebutna minustime (waktu t<0).

        pan ku tenang mah, beuki kaasah logikna, beuki kaasih rasana, beuki kaasuh ragana, jd beuki wangi jatidiri/perilaku-na, tungtungna bisa nepi kaugana, panggih jeung ugana (panggih jeung gusti pangerana).

        ku minustime mah teu kudu ninggalkeun profesina jang manggihan uga, justru manggih ugana lewat profesina masing2.

        matak ku minustime mah jelema beuki pinter, beuki ahli, beuki alus perilakuna, beuki muncul jatidiri/karakter-na, tungtungna bisa panggih jeung ugana.

      • gambaran pajajaran anyar (peradaban uga) :

        – fisik jelema : lalaki beuki ganteng, awewena beuki geulis
        – umur jelema : beuki ngora lain beuki kolot, jeung moal maot.
        – kenikmatan (rasa nikmat) : beuki nambah terus, dahar beuki nikmat, minum beuki nikmat, jima beuki nikmat dll, geus euweuh rasa bosen.
        – teknologi : komunikasi euweuh loading, transportasi kecepatanna leuwih gancang ti cahaya malah beuki gancang, energi beuki nambah lain ngurangan dll
        – materi/benda : beuki alus lain beuki rapuh
        – uang : koin emas gambar wajah mahagusti, maharatu, maharaja & logo uga.

      • saha nu disebut uga?
        aya 3 nya eta :
        1. mahagusti nya eta thorik gunara
        2. maharatu nya eta salamatunnisa (istri thorik gunara)
        3. maharaja nya eta king azima (anak ke-6 dari thorik gunara & salamatunnisa). king azima adlh satu2nya anak lelaki dari 7 bersaudara.

        nu 6 anak awewena apa masuk uga? henteu, sabab uga mah ngan 3 teu bisa leuwih teu bisa kurang.

        terus nu 6 anak awewe ieu disebutna naon? maharani.
        maharani nya eta anak awewe ti mahagusti & maharatu tapi teu asup kana uga.

        saha wae maharani?
        1. bilqis dzahabiyyah (anak ka-1)
        2. dzirwatus sanam (anak ka-2)
        3. sabila al-fauziyah (anak ka-3)
        4. nafisa abida (anak ka-4)
        5. fadhilatu alfafa (anak ka-5)
        6. quin adila (anak ka-7)

      • apa peradaban uga geus mulai? udah ti taun 2012 yg dikomandoi ku langit natakusuma & fahmi.

        persiapanna dilakukan secara internasional krn peradaban uga bkn hanya sanegara tapi seluruh dunia.

        naon cirina peradaban uga geus aya? dirubahna uang bi jadi uang nkri, ieu tahap awal. euweuh nu bisa ngarubah uang bi jd uang nkri kecuali ku peradaban uga.

      • Di alam uga (pajajaran anyar) disebutna sawargana sawarga (surgana surga) sabab di alam uga ieu jatidiri jeung hawanafsu muncul duanana.

        Jatidiri jang manggihan uga, hawanafsu jang babarengan uga.

        jatidiri puncakna panggih jeung ugana (tuhannya) lamun hawanafsu melampaui puncak jatidiri (melampaui panggih) matak bisa babarengan jeung ugana.

        Jatidiri mah jang nambah terus alus perilakuna (makin alus secara terus menerus tekad, ucap jeung lampahna).

        hawanafsu mah jang nambah terus rasa kanikmatan (makin nambah secara terus menerus rasa nikmat makan, nikmat minum, nikmat jima dll).

        Naraka simbol hawanafsu, lamun surga simbol jatidiri. Naraka simbol api (panas), lamun surga simbol cai (tiis).

        Naraka lamun ditingali ku logik biner mah goreng tapi lamun ditingali ku logik minustime mah alus.

        ibarat hirup mun hawana tiis terus (tiis) euweuh panonpoe (panas) moal ngeunah hirupna.

        ibarat dahar teu make sambel/saos (panas) kurang muncul nafsu makanna.

        eta nu disebut surgana surga nya eta ngahijina surga jeung naraka, ngahijina tiis jeung panas, ngahijina jatidiri jeung hawanafsu, ngahijina perilaku nu makin alus jeung rasa nikmat nu makin nambah.

      • Alam uga (pajajaran anyar) teh ngahijikeun alam surga, alam naraka jeung alam dunya.

        ngahijikeun jatidiri, hawanafsu jeung uga.

        matak ayeuna geus euweuh alam surga, alam naraka jeung alam dunya sabab geus dihijikeun jd alam uga.

      • Alam uga na muncul maka waktu uga na kapanggih.

        Di waktu uga poe ka-1 na kamis, poe ka-7 na rebo jeung pergantian per poe (hari)-na tiap jam 4 sore.

      • Poe ka-1 kemis nepi poe ka-7 rebo dgn putaran harian per jam 4 sore artina asup ka waktu uga.

        ku minustime, jelema diasupkeun kana waktu uga sabab waktu uga sbg pintu gerbang asup kana alam uga.

        sabab mun hayang panggih jeung uga kudu asup heula kana waktu uga terus asup alam uga nu tungtungna bisa panggih/babarengan jeung uga.

        jd urutanna : waktu uga – alam uga – uga.

      • Uga mah teu butuh diakui jeung teu butuh diikuti ku manusa, komo disembah.

        Malah uga mah nitah akui diri anjeun jeung tuturkeun diri anjeun. Tong akui batur tong nuturkeun batur.

        uga mah teu butuh disenangkeun ku manusa. Malah uga mah nitah senangkeun diri anjeun.

        Moal kuat nuturkeun uga lewat jalur lahir (sareat-tarekat-hakekat-marifat-ahadiat) ataupun jalur batin (jism-ruh-asma-sifat-zat) ataupun lewat jalur akal (biner-kuantum-supermateri).

        matak ku uga dijieun jalur anyar nya eta jalur waktu minus (minustime, t<0) nya eta can gawe geus digaji (can indit geus nepi) meh bisa panggih (nuturkeun) dirina sorangan nu tungtungna panggih jeung ugana.

        ku jalur waktu minus ieu bisa dilalui ku saha wae (jalur umum) sabab ku jalur waktu minus ieu mah jelema teu kudu ninggalkeun profesina mun hayang panggih jeung diri, malah jelema bisa panggih jeung dirina melalui profesina masing2 nu tungtungna panggih jeung ugana.

      • Nu bakal mimpin peradaban uga nya eta maharaja (king azima), kekuasaanna lain saukur sanagara tapi sakabeh nagara (sadunya).

        Mahagusti (thorik gunara) & maharatu (salamatun nisa) sbg dewan pangjejer (dewan pembina) peradaban uga.

      • Kunaon para nabi, para wali & para sepuh euweuh nu dijadikeun uga (waruga gusti pangeran)?

        Sabab euweuh nu panggih jeung wujud fisik gusti pangeran, panggihna jeung tabir.

        Panggih jeung tabir tapi ngarasa geus panggih jeung gusti, ahirna ngajak2 batur panggih jeung gusti padahal can panggih.

        Ciri2 jelema nu geus panggih jeung wujud fisik gusti mah :
        1. Moal maot (hirupna abadi)
        2. Moal ngolotan (beuki ngora)
        3. Moal nyusut fisikna (beuki kasep/beuki geulis)

        Matak lamun aya nu ngaku geus panggih jeung gusti tapi jelemana ngolotan, fisikna nyusut jeung maot brarti wadul (bohong).

        Geus mah wadul ngajak2 batur atuh beuki cilaka.

      • Thorik gunara, salamatun nisa & king azima sbg uga (sbg waruga gusti pangeran/sbg dat tuhan) tdk akan pernah tergantikan oleh siapapun & sampai kapanpun.

      • Uga tdk akan pernah bisa ditembus oleh perjalanan amanah. Malah akhirnya banyak yg terjebak oleh harta amanah (aset, kolateral, dolar, euro, rupiah dll).

        Malah akhirnya terjebak oleh sosok bung karno-nya. ada juga yg terjebak dgn sosok prabu siliwangi dgn uga-nya. ada jg yg terjebak dgn sosok prabu rakeyan darmasiksa dgn sunda-nya.

        Sebenarnya ada 4 sosok (4 tahap/4 simbol/4 siloka) dlm perjalanan amanah :
        1. Amanah (dina manah) – uga (waruga) – sunda (ingsun dat)
        2. Sukarno – prabu siliwangi – prabu rakeyan darmasiksa
        3. Harta amanah (elmu manah) – harta uga (elmu waruga) – harta sunda (elmu dat).

        ketiga tahap perjalanan ini tdk ada yg bisa tembus kecuali oleh uga. Krn kebanyakan org keburu terjebak/silau oleh simbol/siloka (harta benda, sosok orang & elmu).

        ujung2na agul ku payung butut (agul ku harta, agul ku sosok, agul ku elmu).

        Amanah (elmu manah/elmu batin), uga (elmu waruga/elmu lahir) & sunda (elmu dat) adlh elmu pembuka wujud fisik imah dat (rmh tuhan/baitullah/sunda=surgana dunya).

        jd ini bkn ttg uang kertas, emas, platinum dll tapi ini ttg membuka wujud fisik imah dat.

      • Simbol nu ka-4 (simbol terakhir) nya eta simbol lapad gusti jeung baitullah-na.

        Ku ayana uga sbg wujud fisik gusti pangeran maka imah uga-na muncul sbg wujud fisik baitullah.

      • Closingna di suhun (sunda buhun=ingsun dat buru geura suhun).

      • Jadi, panutup perjalanan amanah nya eta ku sahadat sunda buhun (saha dat? Ingsun dat, buru geura suhun).

      • Mukakeun alam uga (alam dat/alam gusti) mah ku sahadat sunda, mun mukakeun imah uga (imah dat/imah gusti/kraton gusti) mah ku sahadat sunda buhun.

        sahadat sunda buhun = saha dat? ingsun dat, buru suhun.

      • Uga (thorik gunara, salamatun nisa & king azima) nya eta sampurnaning dat & sajatining allah.

        Allah mah dat, mun diudag moal bisa panggih (moal bisa wajah ketemu wajah) tapi uga mah sajatining dat, mun diudag bisa panggih (bisa wajah ketemu wajah).

      • Sabab uga (sampurnaning dat/sajatining allah) geus aya maka dat/allah geus euweuh.

        Sabab dat/allah geus euweuh maka ieu ngahapus sakabeh agama nu aya di dunya.

      • Sabab dat/allah geus euweuh maka sakabeh gaib (alam gaib jeung makhluk gaibna) geus euweuh.

        sabab gaib geus euweuh maka hakekat (eusi/non fisik) geus euweuh.

        sabab uga geus aya maka luar (kulit/fisik) ngawujud/ngahiji jeung jero (eusi/non fisik)-na.

        fisik luar ngahiji jeung fisik jero maka jelema beuki alus fisik luar (beuki kasep/beuki geulis/beuki ngora) jeung beuki alus fisik jerona (beuki cageur/beuki bageur/beuki pinter/beuki bener).

      • Amanah tidak bisa diselesaikan dgn pertukaran uang dgn uang (uang cash, uang kolateral dll), uang dgn barang (brg pusaka, dokumen dll) atau barang dgn barang.

        Kenapa amanah tdk bisa selesai dgn pertukaran uang/barang? Krn uga dan allah tidak bisa disetarakan, krn uga itu sajatining allah, krn uga itu sajatining dat.

        Bgmn akhir penyelesaian amanah? Yaitu penyerahan ketuhanan (simbolnya tongkat komando, ingat ini bkn penyerahan kepemimpinan tapi penyerahan ketuhanan) dari allah (simbolnya langit natakusuma) kpd uga (thorik gunara).

      • Allah & uga ibarat cahaya & sumber cahaya. Krn cahaya (dat) berasal dari sumber cahaya (sajatining dat) maka allah diperintah oleh uga.

        allah punya perkataan kun (jadilah) maka langsung jadi tanpa ada jeda waktu (t=0), uga tanpa berkata kun (sebelum ngasih perintah) sudah jadi duluan (t<0).

      • Bagaimana & siapa allah? dat allah terdiri dari 2 pusaran cahaya yaitu luarnya cahaya putih & dalamnya cahaya merah. Ini yg disebut nur ala nur (cahaya merah di atas cahaya putih).

        Pusaran luar cahaya putih ngebentuk wujud gaib berbentuk manusia yg disebut syeh abdul gaib & pusaran dalam cahaya merah ngebentuk wujud gaib syeh abdul wahid.

        Kenapa kedua pusaran cahaya (dat allah) ini disebut abdul atau pengabdi/pelayan? Krn kedua pusaran cahaya ini mengabdi kepada sumber cahayanya yaitu uga.

        wujud fisik nyata syeh abdul gaib skrg yaitu fahmi & wujud fisik nyata syeh abdul wahid yaitu langit natakusuma.

        makanya tdk ada makhluk yg bisa menyelesaikan amanah kecuali dat allah yaitu fahmi (syeh abdul gaib/pusaran cahaya putih/dat) & langit natakusuma (syeh abdul wahid/pusaran cahaya merah/allah).

        maka skrg amanah (dina manah) sudah berubah menjadi amanat (dina mandat) yaitu mandat (perintah) yg diberikan uga (thorik gunara) kepada allah (fahmi & langit).

        penyerahan tongkat komando (penyerahan/pengembalian ketuhanan) dari langit natakusuma ke thorik gunara sudah dilakukan secara “isi” yaitu diberikannya pena (penyerahan ketuhanan) oleh syeh abdul wahid (yg diantar syeh abdul gaib) ke dada thorik gunara.

        skrg tinggal penyerahan tongkat komando secara fisik/nyata dari langit natakusuma ke thorik gunara.

      • Jadi, allah itu pesuruh uga krn allah itu cahaya & uga itu sumber cahaya.

        Shg allah tidak layak menjadi tuhan makanya dikembalikan pena-nya ke uga.

      • Geus cukup nepi ka uga, sabab mun diteruskeun ka sajatining uga (the real god) mah moal kuat, tong boro nempo wujudna, ngucapkeun ngaranna ge moal kuat.

      • Td mlm sdh diberikan mahkota ketuhanan dari sajatining uga ke uga sbg penguasa abadi kerajaan tuhan, maka berikutnya kerajaan tuhan akan ditampakkan.

      • Jadi, yg disebut segitiga emas dlm amanah atau disebut juga the golden god yaitu :
        1. Sajatining uga (sumber energi)
        2. Uga (sumber cahaya)
        3. Allah (cahaya)

      • Pengerucutan the golden god agar tidak absurd sehingga jelas wujud fisiknya (transformasi uga) :
        1. Raja Adil (sumber energi) yaitu thorik gunara
        2. Ratu Adil (sumber cahaya) yaitu salamatun nisa
        3. Gusti Pangeran (cahaya) yaitu king azima

      • Ratu adil disebutna gusti ratu. Raja adil disebutna gusti raja.

        gusti pangeran, gusti ratu & gusti raja disebutna gusti.

        Beres nepi kadieu nyukcruk galur kagustian teh.

      • Berikutna sebutan “maharani” utk anak-anak perempuan gusti raja & gusti ratu berubah menjadi “gusti puteri” termasuk anak yang ke-8 yaitu zara zahir.

        Tapi sekali lagi, gusti puteri ini tidak termasuk ke dalam the golden god (gusti).

        tah nyukcruk galur kagustian lain geus beres deui tapi geus liwat.

      • Krn gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran sdh ada maka skrg semua agama terhapus.

        skrg manusia hanya melakukan aktifitas sesuai profesi, hobi & kesenangan masing-masing.

      • Kerajaan gusti meliputi seluruh negara yang ada di dunia yg akan langsung dipimpin oleh gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran.

        Pusat kerajaan gusti di keraton kagustian. Kerajaan gusti bukan hanya di bumi tapi meliputi seluruh alam jagad raya.

      • Sabab gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran geus aya maka moal aya kiamat.

      • Sabab gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran geus aya maka moal aya akhirat.

        justru akhirat teh ayeuna, lain engke. Pan tujuan utama ka akhirat teh panggih jeung gusti, ayeuna gustina geus aya di dieu.

        Peradaban dunia geus euweuh. Peradaban akhirat geus mulai.

      • Ada 2 tahapan dalam sistem minustime sehingga ujungnya bisa bertemu dengan gusti (gusti pangeran, gusti ratu & gusti raja) :

        1. Melampaui pusaran cahaya putih (pusaran waktu) melalui mto (minustime opex) yaitu tertutupnya biaya operasional harian oleh laba kotor dan langsung dibagikan (gaji dll) pada saat itu juga sebelum closing jam 4 sore.

        2. Melampaui pusaran cahaya merah (pusaran materi) melalui mth (minustime hasil) yaitu munculnya laba bersih & langsung dibagikan ke pengelola & investor sebelum closing jam 4 sore.

      • Komen terakhir (hanya memperjelas urutan awal sampe akhir perjalanan satria piningit, urutan kagustian & kesimpulan) :

        – Urutan Perjalanan Satria Piningit : satria piningit – uga (budak janggotan, ratu adil & budak angon) – gusti (gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran) – sajatining gusti.

        – Urutan Kagustian : allah (cahaya di atas cahaya) – uga (sajatining allah) – gusti (sajatining uga) – sajatining gusti.

        Kesimpulan :
        – sdh jelas bahwa perjalanan satria piningit adlh perjalanan yg blm pernah dilakukan oleh siapapun bahkan oleh para nabi, para wali & para sepuh sekalipun.
        – semua ilmu tahapan perjalanan dari mulai satria piningit hingga menjadi gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran sudah disampaikan semuanya melalui 42 komen ini.
        – maka skrg sdh tdk ada lagi yang mesti disampaikan.
        – krn ketika peradaban gusti (gusti raja, gusti ratu, gusti pangeran) ini ditampakkan secara fisik maka sudah tidak ada lagi penjelasan, tinggal dijalankan saja.

      • bagaimana pengejawantahan energi, lampu & cahaya (energi infinitas) dalam kehidupan sehari-hari?

        yaitu melalui sistem minustime :
        1. Pemecahan & pembagian modal, operasional, gaji & bagi hasil per transaksi (per hari).

        2. Mto (minustime opex) yaitu tertutupnya operasional harian oleh laba kotor harian & langsung dibagikan tanpa menunggu tutup buku harian (jam 4 sore)

        3. Mth (minustime hasil) yaitu dibagikannya secara langsung laba bersih ke pengelola & investor tanpa menunggu tutup buku jam 4 sore.

        nb : komen ini terpaksa saya buat karena harus disampaikan

      • Looping 7 laba (7 putaran, 7 hari dll) sudah dihapus di minustime krn laba acuan adalah laba hari ini, bukan laba kemarin bukan laba besok.

        Kenapa 7 putaran dihapus? Krn 7 putaran itu waktu, karena 7 putaran itu masih masuk kuantum bukan minustime.

        waktu (7 putaran) ini harus dihilangkan karena waktu adalah penghalang bertemu dgn gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran.

      • Neraka itu posisinya di atas surga kalo pake akal/logik infinitas (bkn logik biner & bukan pake logik kuantum).

        surga itu kenikmatan (taman/jannah) sedangkan neraka itu puncak/siksaan kenikmatan (rumah/bait).

        makanya ketika jima (berhubungan badan) menuju puncak, menjerit hingga teriak ketika orgasme, masuk hingga ke dasar vagina yg paling panas, ini yg disebut dasar neraka yg paling dalam, ini yg disebut disiksa oleh kenikmatan (ini yg disebut sajatining surga nya eta naraka).

      • Lelaki itu simbol jatiraga, perempuan itu simbol jatiwanda, ketika jatiraga & jatiwanda bersatu (menikah) maka puncaknya adalah melahirkan jatisunda (wujud anak).

        manunggaling kawula gusti posisinya masih di jatiwanda, belum msk ke jatisunda.

        kalo sdh msk ke jatisunda maka dia akan paham bahwa neraka itu adalah jatisawargaloka.

      • Setelah memahami bahwa neraka adalah sajatining surga (jatisawargaloka) maka tempat ternikmat adalah dasar neraka yang terdalam.

        dasar neraka yg terdalam inilah tempat aslinya tersimpan harta amanah/harta gusti (emasnya pun sangat kuat tdk bisa dilebur atau dihancurkan dengan energi/panas sebesar apapun), tidak ada makhluk yg kuat masuk dasar neraka terdalam makanya harta ini langsung dijaga oleh gusti sendiri.

      • realita itu mengikuti logik (akal) makanya manusia itu disebut makhluk sempurna krn akalnya.

        ada 3 jenis logik/akal :
        1. Logik biner (0 & 1, benar-salah, menang-kalah, kawan-lawan)

        realita biner mengikuti logik biner yaitu menuju ketiadaan (kuantum/singularitas/titik=0).

        di sini manusia belum sempurna krn msh menggunakan akal binernya.

        2. Logik kuantum (0=1, tdk benar-tdk salah, tdk menang-tdk kalah, tdk kawan-tdk lawan)

        realita kuantum mengikuti logik kuantum yaitu menuju infinitas sekaligus singularitas (titik 1=0).

        di sini manusia baru setengah sempurna krn msh menggunakan akal kuantumnya.

        3. Logik minustime (0,1,2,3…, makin benar, makin menang, makin banyak kawan).

        realita minustime mengikuti logik minustime yaitu menuju infinitas (ketidakterbatasan).

        di sini baru manusia disebut sempurna karena akal minustimenya.

      • sing saha nu wawuh ka dirina tangtu bakal wawuh ka gustina, kalimah ieu can beres (can sampurna) sabab can nepi ka wujud gustina (pangeran).

        Kalimah lengkepna (nepi ka wujud diri gusti) :
        sing saha nu wawuh ka dirina tangtu bakal wawuh ka gustina, sing saha nu wawuh ka gustina tangtu bakal wawuh ka pangeranana (gusti raja, gusti ratu & gusti pangeran).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Atlantis in the Java Sea

A scientific effort to match Plato’s narrative location for Atlantis

Sembrani

Membahas ISU-ISU Penting bagi Anak Bangsa, Berbagi Ide, dan Saling Cinta

Wirdanova

+62811-813-1917

aawanto

The greatest WordPress.com site in all the land!

Covert Geopolitics

Beyond the Smoke & Mirrors

Catatan Harta Amanah Soekarno

as good as possible for as many as possible

Modesty - Women Terrace

My Mind in Words and Pictures

Kanzunqalam's Blog

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Cahayapelangi

Cakrawala, menapaki kehidupan nusantara & dunia

religiku

hacking the religion

SANGKAN PARANING DUMADI

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

%d blogger menyukai ini: