9 Komentar

BATHARA WISNU = NABI SULAEMAN AS ??

TERUNGKAP: SIAPA SOSOK BATHARA WISNU ATAU VISHNU YANG SEBENARNYA

The Lost History of Nuhsantara
24 Januari 2020 pukul 12:23

Originally Written by:
Yeddi Aprian Syakh Al-Athas

*** Mohon agar dibaca pelan-pelan karena tulisan ini cukup panjang.

Hasil gambar untuk VISHNU*** Seperti biasa, tulisan saya ini merupakan kajian berbasis pendekatan “Etno-Linguistik” yang belakangan menjadi sebuah pendekatan baru dalam melihat sejarah, sebagaimana disampaikan oleh Dr. Ir. Ricky Avenzora, M.Sc, staf pengajar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Sampurasun…

Entah mengapa tiba-tiba aja di pagi yang Indah ini, saya mendapat pengajaran tentang Makna dibalik nama ‘WISNU’.

Selama ini kita mengenal nama ’WISNU’ sebagai salah satu Dewa Tri Murti dalam Tradisi Hindu yakni ‘BRAHMA – WISNU – SIWA’.

Namun rupanya terlepas dari Ajaran Tri Murti tentang ‘BRAHMA – WISNU – SIWA’ rupanya ada rahasia yang dalam dibalik nama ’WISNU’ yang merupakan nama gelar .

Ternyata nama ’WISNU’ ditulis dalam Huruf Arab sebagai ’WAISNAWA’ (Waw-Ya-Sin-Nun-Wa) atau dalam Huruf Ibrani ‘VAISNAVA’ (Vav-Yod-Samech-Nun-Vav) dengan nilai gematria sbb:

‘WISNU’ (WAISNAWA)
Waw-Ya-Sin-Nun-Waw
👉 Waw = 6.
👉 Ya = 10.
👉 Sin = 60.
👉 Nun = 50.
👉 Waw = 6.
’WISNU’ = 6+10+60+50+6 = 132.

’VISNU’ (VAISNAVA)
Vav-Yod-Samech-Nun-Vav
👉 Vav = 6.
👉 Yod = 10.
👉 Samech = 60.
👉 Nun = 50.
👉 Vav = 6.
’VISNU’ = 6+10+60+50+6 = 132.

Nah ternyata lewat bilangan ’132’ ini sebagai nilai gematria dari kata ‘WISNU’ justru akan mengungkap siapa sosok sebenarnya yang bergelar ‘WISNU’ ini.

Dengan seizin Sang BATARA WISNU, disini saya hanya akan memberikan DUA pola pemaknaan saja dari Nilai Gematria ’132’ ini untuk dapat menjawab sedikit rasa keingintahuan beberapa orang follower saya di facebook yang sangat penasaran akan siapa sosok dibalik gelar ’WISNU’ ini.

PERTAMA:
Bilangan ’132’ merupakan Nilai Gematria dari rangkaian huruf ‘Qaf – Lam – Ba’ yang akan dibaca sebagai ‘QALABA’ atau ’QALBU’ yang dalam Bahasa Arab berarti ‘HATI’ atau ‘JANTUNG’.

Di dalam Al-Kitab Perjanjian Lama (al-Ahd al-Qadim) diabadikan doa dari seorang anak manusia yang hanya meminta SATU HAL kepada Tuhannya yakni meminta diberikan ’HATI YANG PAHAM’ dan alhasil justru Tuhan memberikannya bonus selain KEPAHAMAN yakni berupa KEKAYAAN dan KERAJAAN.

”Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini HATI YANG PAHAM menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” (Kitab 1 Raja-Raja 3:9)

Pertanyaannya:
Siapa gerangan yang telah berdoa dengan doa seperti itu hingga doanya diabadikan dalam Al-Kitab?

Dan ternyata jawabnya ada pada QS. Al-Anbiya 21:79 berikut:

فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ ۚ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَاعِلِينَ

“Maka Kami (berikan) KEPAHAMAN (kepada) SULAIMAN dan kepada masing-masing (Daud dan Sulaiman) Kami berikan HIKMAH dan ILMU…..”

👆Ternyata Al-Quran mengungkapkan kepada kita bahwa sosok yang telah berdoa diberikan ‘HATI YANG PAHAM’ adalah NABI SULAIMAN as dan bahkan ayat di atas menegaskan bahwa hanya Nabi Sulaiman as saja yang diberikan KEPAHAMAN dan tidak kepada Nabi Daud as.

Dan Jawaban Allah atas Doa NABI SULAIMAN yang diabadikan dalam QS. Al-Anbiya 22:79 ini rupanya memiliki redaksi yang sama di dalam Al-Kitab Perjanjian Lama (al-Ahd al-Qadim) sebagai berikut,

“Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta UMUR PANJANG atau KEKAYAAN atau NYAWA MUSUHMU, melainkan KEPAHAMAN untuk memutuskan hukum. Maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu HATI PENUH HIKMAT dan KEPAHAMAN sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik KEKAYAAN maupun KEMULIAAN sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:11-13)

Ibrah / Pelajaran yang dapat kita petik adalah:

👉 Mintalah HATI YANG PAHAM dalam doa-doamu maka niscaya Allah selain memberikan KEPAHAMAN juga akan memberikan bonus yang lainnya yakni: HIKMAH, ILMU, KEKAYAAN dan KEMULIAAN. Ibarat kita minta SATU HAL tapi diberikan LIMA HAL.

KEDUA:
Bilangan ’132’ juga merupakan Nilai Gematria dari rangkaian huruf ‘Alif – Sin – Lam – Alif – Mim’ yang akan dibaca sebagai ’ASLAM’ atau ‘ISLAM’ yang dalam Bahasa Arab berarti “Salama, Yuslimu, Taslima” yg seluruhnya mengandung makna “SELAMAT, DAMAI, dan SEJAHTERA”.

Dan inilah sebabnya mengapa Dalam Al-Kitab Perjanjian Lama (al-Ahd al-Qadim), NABI SULAIMAN disebut sebagai ’SHELOMOH’ (Shin-Lamed-Mem-Hey) yang maknanya adalah ’KEDAMAIAN’ atau ‘KESELAMATAN’.

Dan ini pula sebabnya mengapa RATU SABA yang bernama BULUKIS / BALQIS akhirnya Ber-ASLAM bersama NABI SULAIMAN.

وَأَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمَانَ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
_”….. Dan saya ber-ASLAM bersama SULAIMAN kepada Allah Rabb Semesta Alam”. (QS. An-Naml 27:44)

Dan Benang Merah dari KEDUA MAKNA Bilangan ’132’ yg merupakan Nilai Gematria dari kata ’WISNU’ atau ‘WAISNAWA’ yakni sebagai ‘QALBU’ (HATI) dan ‘ASLAM’ (DAMAI, SELAMAT, SEJAHTERA) ada dalam Kitab “Sulaiman ‘Alaihi Al-Salam Al-Nabiyyu Al-Maliku” karya Manshur Abdul Hakim yang menuliskan dialog antara NABI SULAIMAN dan Samg RATU SEMUT.

Ratu Semut berkata,
“Tahukah Paduka mengapa Paduka bernama SULAIMAN…?”

Nabi Sulaiman menjawab,
“Tidak”.

Ratu Semut berkata,
“Karena Paduka tidak tercemar dengan apa yang telah diberikan Allah kepada Paduka lantaran murninya QALBU (HATI) Paduka”.

Ratu Semut kemudian bertanya lagi,
”Apakah Paduka juga tahu mengapa Paduka bernama SHELOMOH …?”

Nabi Sulaiman menjawab,
“Tidak”.

Ratu Semut berkata,
”Karena selama Paduka menjadi RAJA, seluruh wilayah kekuasaan Paduka yang mencakup duapertiga wilayah Bumi diselimuti oleh KEDAMAIAN dan KESEJAHTERAAN”.

KESIMPULAN AKHIR:

👉 Ternyata Hikmah dibalik perbedaan nama NABI SULAIMAN as di dalam Al-Quran dan Al-Kitab adalah untuk memberikan kita pembelajaran tentang Makna dari Nilai Gematria nama ’WISNU’ atau ‘WAISNAWA’.

👉 Al-Quran menyebut NABI SULAIMAN as dengan nama ’SULAIMAN’ karena menurut Sang Ratu Semut bahwa NABI SULAIMAN as memiliki IMAN yang MURNI di dalam QALBU (HATI) meskipun Allah Swt telah menganugerahkan KEPAHAMAN, HIKMAH, ILMU, KEKAYAAN dan KEMULIAAN yang banyak kepada MABI SULAIMAN as.

Dari makna nama ini, akhirnya kita paham bahwa secara etimologi, nama ‘SULAIMAN’ berasal dari kata ’SU-LA-IMAN’.

SU = Sejati/Murni.
LA = Aturan/Hukum.
IMAN = Iman.

‘SU-LA-IMAN’ = Yang Memiliki IMAN dan Hukum yang Murni/Sejati.

👉 Al-Kitab Perjanjian Lama menyebut NABI SULAIMAN as dengan nama ‘SHELOMOH’ (Bahasa Ibrani) karena menurut Sang Ratu Semut bahwa selama NABI SULAIMAN as menjadi RAJA, wilayah kekuasaannya yang mencakup duapertiga bumi diselimuti oleh ’ASLAM’ yakni ‘KESELAMATAN, KEDAMAIAN dan KESEJAHTERAAN’.

👉 SULAIMAN berkaitan dengan ‘IMAN’ sedangkan SHELOMOH berkaitan dengan ASLAM atau ISLAM.

Sehingga dengan demikian nama ‘WISNU’ atau ’WAISNAWA’ yang dikenal dalam Agama HINDU ternyata memiliki pola pemaknaan gematria dengan nama ‘SULAIMAN’ yang dikenal dalam Agama ISLAM dan juga nama ‘SHELOMOH’ yang dikenal dalam Agama YAHUDI dan Agama NASRANI dan ketiga nama tersebut merujuk kepada sosok yang sama yakni NABI SULAIMAN bin DAUD as.

Demikian penjelasan singkat saya mengenai Rahasia Nama WISNU atau WAISNAWA dari sudut pandang etno-linguistik.

Dan sekali lagi saya tegaskan bahwa ini hanyalah sebatas “HIPOTESIS” yang saya sampaikan ke ruang terbuka publik yang saya peroleh lewat kajian berbasis “etno-linguistik” dan “ilmu gematria”. Hipotesis saya ini bisa benar dan bisa juga salah. Karena saya juga hanyalah manusia biasa. Semoga ijtihad pemikiran saya ini bisa menjadi awal kajian dan bahan diskusi lanjutan yang membangkitkan nalar dan logika berpikir yang lebih kritis dan mendalam guna mengungkap fakta kebenaran yang sesungguhnya.
Mohon Maaf jika ada kata-kata saya yang tidak berkenan, dan sampai jumpa lagi di kajian-kajian saya berikutnya.

Catatan Khusus:
Diizinkan untuk SHARE sebanyak-banyaknya guna mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya namun dengan tetap menyebutkan sumber aslinya baik berupa nama ataupun link.

Semoga Bermanfaat
🙏🙏🙏

Salam Rahayu,

Yeddi Aprian Syakh al-Athas
👉 Admin Group “The Lost History of Nuhsantara”
👉 Admin Group “Nuhsantara History Discovery”
👉 Admin Group “Imperium Sulaiman (Atlantis Indonesia)”
Foto The Lost History of Nuhsantara.

Ahmad Yanuana Samantho
Suka
Tunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Bagikan
Kronologis
3636
4 Kali Dibagikan
2 Komentar
Komentar
The Lost History of Nuhsantara
The Lost History of Nuhsantara Mohon dipahami bahwa ‘WISNU’ hanyalah sebuah GELAR.

‘WISNU’ adalah pelafalan ucap untuk kata ‘WAISNAWA’….Lihat Lainnya
2
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan · Balas · 1m
Helmy Gabriel Arfiyael
Helmy Gabriel Arfiyael lbh ajib lg ketemu sama wisnu.. dan terus bertemu dengan maha dewa.. siwa.. puja dewa siwa
Kelola
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan · Balas · 1m
Ahmad Yanuana Samantho

9 comments on “BATHARA WISNU = NABI SULAEMAN AS ??

  1. Yang benar saja,…??
    Nabi Sulaiman di setarakan sosok dewa wisnu.
    artikel NGA-WOER…!!!

  2. saya sependapat dgn penulis.
    bagus skali memang betul ya bliau nabi sulaiman As.
    wallohu’alam bisowab

  3. kajian berbasis “etno-linguistik” dan “ilmu gematria” masuk akal jg hipotesanya.

  4. Wow bentuknya Hindu, baunya Hindu, rasanya Hindu, bunyinya Hindu, namanya Hindu, dikenal Hindu, tetapi sebenarnya Islam, haha

  5. Dari dulu agama itu hanya Islam, konsepnya hanya satu tauhid = mengesakan Allah Swt. Jd kalau ada agama samawi yg tdk berkonsep tauhid, hampir pasti bisa dipastikan ajaran2-nya sdh di-obok2 setan dr golongan jin yg berkolaborasi dgn setan dr golongan manusia he.3x!

  6. Woi…. Sulaiman itu asal katanya dari Raja Salomo berdasarkan Alkitab yang lebih dahulu ada dan diyakini sebagai raja yang bijaksana, yang di plagiat namanya oleh ajaran sebelah. Cocoklogi apalagi ini, mirip ilustrasi bumi itu datar ya, dal!!! Jangan mau di kadalian dengan makhluk gurun woi.

  7. Jangan samakan sri wisnu dengan nabi mu jls” alquran berbeda denga weda kalok gak tau apa” jangan nebar fitnah

  8. Jangan samakan sri wisnu dengan nabi mu jls” alquran berbeda denga weda kalok gak tau apa” jangan nebar fitnah

Tinggalkan komentar

Atlantis in the Java Sea

A scientific effort to match Plato’s narrative location for Atlantis

Sembrani

Membahas ISU-ISU Penting bagi Anak Bangsa, Berbagi Ide, dan Saling Cinta

Wirdahanum

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

aawanto

The greatest WordPress.com site in all the land!

Covert Geopolitics

Beyond the Smoke & Mirrors

Catatan Harta Amanah Soekarno

as good as possible for as many as possible

Modesty - Women Terrace

My Mind in Words and Pictures

Kanzunqalam's Blog

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Cahayapelangi

Cakrawala, menapaki kehidupan nusantara & dunia

religiku

hacking the religion

SANGKAN PARANING DUMADI

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.