Tinggalkan komentar

Pancasila: Indonesia Mercu Suar Dunia

Ibnu Prakoso

Ibnu Prakoso Jun 21

Image for post

INDONESIA MERCUSUAR DUNIA

Pancasila setelah mengalami tekanan, pengamalan dan pelaksanaan yang keluar dari nilainya, khususnya masalah Keadilan Sosial, dan ada juga sebagian dari saudara kita yang berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi “Khilafah”.

Maka dengan sungguh-sungguh saya tegaskan disini, bahwa sebagai dasar, falsafah dan ideologi,

Pancasila merupakan solusi, titik temu, bagi bangsa Indonesia yang “Bhineka Tunggal Ika”.

Pancasila pernah diperkenalkan dan ditawarkan oleh Sukarno, sebagai ideologi dunia, yang terkenal dengan pidato “To Build The World Anew”, Membangun Dunia Baru, pada tanggal 30 September 1960, didepan Majelis Umum PBB di New York, USA. Pancasila merupakan “Hogere Optrekking”, Satu pengangkatan yang lebih tinggipenarikan ke atas atau “Sublimasi” dari “Declaration of Independence United States of Amerika” dan “Manifesto Komunis”. Pancasila lebih memenuhi kebutuhan manusia dan menyelamatkan manusia. “Declaration of Independence” tidak mengandung Keadialan Sosial, dan “Manifesto Komunis” masih harus dipertinggi jiwanya dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. (hal. 475, DBR, Jilid ke-II)

Karena itulah kita bangsa Indonesia merasa bangga mempunyai Pancasila, dan menganjurkan Pancasila itu pada semua bangsa. Pancasila adalah satu dasar yang universal, satu dasar yang dapat dipakai oleh semua bangsa, satu dasar yang dapat menjamin kesejahteraan dunia, perdamaian dunia dan persaudaraan dunia.

Pertanyaan refleksi yang harus kita pikirkan dalam-dalam, renungkan dan amalkan dalam pelaksanaannya adalah bagaimana supaya dengan Pancasila, bangsa Indonesia menjadi Mercusuar Dunia ?

Kuncinya adalah kita rakyat Indonesia tanpa terkecuali harus bergotongroyong, bekerjasama bahwa kita satu saudara dan kita satu keluarga besar NKRI untuk mewujudkan Tujuan Negara Indonesia didirikan, seperti yang tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945,

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Kondisi Saat Ini (Das Sein)
Isu Global (Dunia)

Ditengah pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, perkembangan ekonomi dunia yang tidak menggembirakan, yang dibayang-bayangi oleh kerusuhan rasial di Amerika, dan mendapat respon di kota-kota besar diseluruh dunia. Perang dagang antara China dan Amerika. Masalah kemanusiaan kaum imigran dari Timur Tengah di benua Eropa, perang atau ketegangan di Timur Tengah, dan ketegangan di perbatasan antara China dan India.

Isu Regional (Kawasan)

Isu Laut China Selatan (Indo Pasifik), hubungan Korea Utara dan Korea Selatan, hubungan antara China dan Taiwan, demontrasi di Hongkong, ISIS dan turunannya yang mulai menyebar ke Asia Tenggara (Filipina, Malaysia, Thailand dan Indonesia)

Isu Nasional (Domestik)

Menguatnya intoleransi, radikalisme atas nama agama, “Khilafahisme” yangdiajarkan dan disebarkan oleh HTI, isu keadilan sosial khususnya masalah SDA (Sumber Daya Alam), korupsi dan narkoba.

Kondisi yang Diharapkan (Das Sollen)
Isu Global (Dunia)

Dunia harus bekerjasama dalam memerangi Covid-19. Negara-negara di dunia melakukan perdagangan untuk saling mengisi dan menguntungkan. Rasialisme di USA harus diakhiri. Diakhirinya ketegangan hubungan antara China dan USA dengan jalur diplomasi politik maupun ekonomi. Demikian juga antara China dengan India. Penghargaan yang tinggi manusia sebagai ciptaan Tuhan untuk saling menghormati dan mengasihi dalam menyelesaikan masalah imigran di Eropa. Negara yang bertikai di Timur Tengah harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa campur tangan negara lain yang justru akan memperkeruh stabiltas kawasan.

Peran PBB harus lebih menonjol, yang ujungnya adalah pembaharuan organisasi PBB dengan dikoreksinya hak veto permanen yang dimiliki oleh 5 anggota tetap Dewan Keamanan PBB ( China, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat), dengan semangat bahwa semua bangsa adalah sama kedudukannya dan sederajat. Membangun Dunia Baru !

Isu Regional (Kawasan)

Diplomasi politik dan diplomasi ekonomi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Diplomasi ekonomi oleh negara-negara yang berdampak langsung lebih dianjurkan dalam menyelesaikan masalah di Laut China Selatan. Diplomasi politik maupun ekonomi antara China dengan India, China dengan Taiwan dan masalah Hongkong

Isu Nasional (Domestik)

Keputusan pemerintah untuk membubarkan dan melarang HTI adalah keputusan yang benar, juga tidak memperpanjang Ormas yang sepak terjangnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti FPI. Keputusan ini harus dilanjutkan dengan tindakan nyata yang diimplementasikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan pemberian sanksi yang tegas jika didapatkan warga negara yang terbukti menyebarkan, mengajarkan dan menjalankan ajaran ‘Khilafah”. Disamping itu aparat penegak hukum harus tegas dalam menindak Ormas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Jangan biarkan mereka merusak tatanan, stabilitas dan keamanan yang dibutuhkan pemerintah dalam membangun bangsa dan negaranya, untuk mencapai tujuan Republik ini didirikan. Para orang tua, pendidik dan tokoh agama harus berperan dalam mengajarkan ajaran agama yang baik, saling menghormati, sehingga dapat mencetak manusia Indonesia yang berkarakter, bertanggungjawab, berbudi luhur dan yang mencintai bangsa dan negaranya.

Masalah keadilan sosial dalam hubungannnya dengan SDA mengalami kemajuan, dengan diberlakukannya UU Minerba yang baru, bahwa kegiatan operasi produksi yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi saham sebesar 51% kepada pemerintah, dan ini sudah dimulai dari PT. Freeport.

Kemudian untuk masalah korupsi dan narkoba, Penegakan Hukum “Law Enforcement” harus benar-benar dijalankan dan dilaksanan. Persamaan di Hadapan Hukum Equality Before The Law” harus benar-benar ditaati tanpa pandang bulu. Sehingga jangan ada kesan bahwa hukum tumpul ke atas, tumpul ke samping tetapi tajam ke bawah.

Adalah Ahmed Al Thayeb, Imam Besar Al Azhar yang mengatakan bahwa Pancasila bukan hanya sejalan dengan ajaran Islam, melainkan justru dipandang sebagai esensi nilai-nilai ajaran Islam. (Republika.co.id, Jumat, 27 April 2018).

Bicara Ahmed Al Thayeb tentunya juga harus bicara dan tahu dengan “Dokumen Persaudaran Manusia Untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama”. Sebuah dokumen yang ditandangani dengan Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, pada tanggal 4 Februari 2019 di Abudabi, Uni Emirat Arab.

Inti dari dokumen tersebut tidak lain adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jadi tidak heran jika 3 Paus yang ada di Vatikan memberikan 3 medali emas kepada Sukarno, yaitu pada tahun 1956, 1959, 1964 dan bahkan disertai pembuatan seri perangko khusus oleh Vatikan.

Demikian juga PBNU memberikan gelar kepada Sukarno adalah “Waliyyul Amri Ad Dharuri bi As-Syaukah” yang artinya Pemimpin Pemerintahan di Masa Darurat, yang disahkan dalam Muktamar NU tahun 1954 di Surabaya (Kompas.com, 21 Juni 2018).

Dan juga dengan Muhammadiyah dipertemukan dengan visi keislaman yang sama, yaitu ”Islam Berkemajuan”. (Republika.co, 15 Februari 2019).

Dengan melihat kondisi saat ini (das sein) dan kondisi yang diharapkan (das sollen), sesuai dengan cita-cita Negara Indonesia didirikan, maka ini merupakan “Momentum” kita bersama, seluruh Rakyat Indonesia dan terutama para tokoh agama, untuk menyambut, mensosialisasikan dan melaksanakan “Dokumen Persaudaraan Manusia Untuk Perdamaian Dunia Dan Hidup Bersama”, yang tidak lain adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sehingga tujuan negara Indonesia didirikan bisa terwujud. Dengan demikian bangsa Indonesia akan dipandang, dihargai dan disegani bangsa-bangsa lain diseluruh dunia, dan Indonesia akan menjadi Mercusuar Dunia.

Ir. Ibnu Prakoso

Alumni PPRA LVIII Lemhannas RI-2018

More from Ibnu Prakoso

FollowJun 14

APA ITU EMPAT PILAR

Dari media sosial detiknews hari ini Selasa, 09 Juni 2020 memuat berita dengan judul, Ketua MPR : Almarhum Taufik Kiemas layak jadi Bapak Empat Pilar MPR. Ketua MPR-RI Bambang Soesetyo menilai sosok almarhum Taufik Kiemas pantas mendapatkan penghargaan sebagai Bapak Empat Pilar MPR-RI.

Adapun ide dan gagasan Empat Pilar dicetuskan oleh ketua MPR-RI periode 2009–2014, Taufik Kiemas sebagai tindak lanjut dari kepemimpinan Hidayat Nur Wahid sebagai ketua MPR-RI periode 2004–2009.

Empat Pilar MPR-RI sendiri terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai konsensus yang harus dijunjung tinggi, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam untaian kemajukan bangsa. …Read more · 3 min read


Jun 13

TRISILA

Bicara Trisila (3 Sila) tidak bisa lepas dari Ekasila (1 Sila), maupun Pancasila (5 Sila), sebab ketiganya adalah utuh sebagai satu kesatuan.

Sekarang ini kita bersyukur di jaman yang penuh keterbukaan, kita bebas dan tentunya juga bertanggungjawab dalam berpendapat, mengemukakan pokok-pokok pikiran, dimana semua demi kemajuan, kemakmuran dan keadilan Bangsa Indonesia, sesuai dengan tujuan Negara Indonesia didirikan.

Situasi dan kondisi ini berbeda dengan masa pemerintahan dan kekuasaan Pak Harto, jaman Orde Baru dulu. Ada pertanyaan yang menarik untuk kita cari tahu,

Mengapa dulu “Kata” atau apa yang dimaksud dengan Trisila maupun Ekasila ini dilarang? …

Read more · 6 min read

1


Jun 13

QUO VADIS PANCASILA

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 1 Juni, kita bangsa Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila yang ke-75. Peringatan ini didasarkan pada sejarah dimana pada tanggal 1 Juni 1945, kata “Pancasila” diucapkan pertama kali oleh Bung Karno di dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang diketuai DR. (KRT) Radjiman Wedyodiningrat.

Pertanyaannya sekarang adalah:

(1) Apakah Pancasila masih relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini?

(2) Apakah Pancasila bisa memberikan solusi dalam menghadapi Pandemi Covid-19?

(3) Dan yang terakhir apakah Pancasila bisa digunakan oleh bangsa-bangsa di dunia sebagai alternatif ideologi untuk kesejahteraan dan keadilan umat manusia?

Untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua, maka kita sebagai bangsa bisa sejenak merenung dan tentunya membaca dan melihat sejarah, baik dari sumber pertama maupun sumber yang lain. Sebagai dasar, falsafah dan ideologi, Pancasila sampai hari ini bisa tegak dan mayoritas rakyat Indonesia mengakui dan merasakan bahwa Pancasila adalah solusi, titik temu untuk bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. …Read more · 4 min read


More From Medium

Life of a Netflix Partner Engineer — The case of extra 40 ms

Netflix Technology Blog in Netflix TechBlog

6 Clear Signs It’s Not Attraction, It’s “Paperclipping” — and Affirmations

Ashley Broadwater in Hello, Love

How I Approach the Toughest Decisions

Barack Obama

7 Things Men Mistakenly Believe Attracts Women

Ayodeji Awosika in P.S. I Love You

3 Things You Should Quit in the Next 3 Months

Sinem Günel in The Ascent

I Asked 1.7 Million People About Remote Work. Here’s What They Said

Ryan Holmes in The Helm

Understanding ProRAW

Ben Sandofsky in Halide

Why Jill Biden’s Doctoral Degree Angers People

Sarah Olson Michel

AboutHelpLegal

Get the Medium app

A button that says 'Download on the App Store', and if clicked it will lead you to the iOS App store
A button that says 'Get it on, Google Play', and if clicked it will lead you to the Google Play store
Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Atlantis in the Java Sea

A scientific effort to match Plato’s narrative location for Atlantis

Sembrani

Membahas ISU-ISU Penting bagi Anak Bangsa, Berbagi Ide, dan Saling Cinta

Wirdanova

+62811-813-1917

aawanto

The greatest WordPress.com site in all the land!

Covert Geopolitics

Beyond the Smoke & Mirrors

Catatan Harta Amanah Soekarno

as good as possible for as many as possible

Modesty - Women Terrace

My Mind in Words and Pictures

Kanzunqalam's Blog

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Cahayapelangi

Cakrawala, menapaki kehidupan nusantara & dunia

religiku

hacking the religion

SANGKAN PARANING DUMADI

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

%d blogger menyukai ini: