2 Komentar

Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu

REP | 02 March 2011 | 05:18Dibaca: 4089   Komentar: 97   9 dari 14 Kompasianer menilai menarik

Pernahkah anda berpikir siapakah nenek moyang kita? Sebagian besar dari anda pastilah berpikir Adam dan Hawa. Namun pernahkah anda berpikir bagaimana dari sepasang manusia bisa muncul beragam ras dengan tampilan fisik yang begitu berbeda?

Tampilan fisik pada dasarnya sudah dikodekan dalam gen (DNA) kita. Gen dalam tubuh kita terletak dalam inti sel, dalam kromosom, yang tersusun dari untaian rantai DNA. DNA sendiri tersusun atas urutan pasangan basa (kode genetik) yang menyimpan semua informasi tentang bagaimana tubuh kita terbentuk, organ-organ bekerja, hingga tampilan luar tubuh kita.

Kode genetik dalam DNA diintepretasikan dalam ekspresi gen. Dikenal 2 istilah dalam ekspresi gen, yaitu genotip dan fenotip. Genotip adalah ekspresi gen yang terkodekan namun tidak muncul ke permukaan, sedangkan fenotip adalah ekspresi gen yang muncul dan teramati. Contoh dari genotip dan fenotip bisa dilihat dari penyakit bawaan. 2 orangtua normal bisa memiliki anak dengan kelainan jantung karena salah satu atau keduanya adalah carrier (pembawa) gen penyakit tersebut dari garis keluarganya. Dengan demikian, gen kelainan jantung adalah genotip pada orangtua, namun fenotip pada anak.

Lalu apa hubungannya dengan keragaman manusia? Keragaman pada manusia (begitu juga pada spesies lain) dapat ditelusuri melalui perbedaan urutan basa dalam DNA. Ada lebih dari 2 milyar pasangan basa yang menyusun rantai DNA. Jika rantai DNA yg terpilin dalam bentuk kromosom itu diurai, maka ia akan membentang sepanjang 1,8 m. Dari sudut pandang genetika, menusia, apapun rasnya adalah >99% identik, meskipun perbedaan itu hanya 0,00 sekian %, tidak ada gen yang persis sama.

12989991501164608966
SNP (Single Nucleotide Polymorphism), salah satu genetic marker (http://en.wikipedia.org/wiki/Single-nucleotide_polymorphism)

Perbedaan urutan basa yang ditemukan pada sekelompok individu dalam suatu spesies disebut dengan ‘genetic marker’ (penanda gen). 2 individu yang memiliki genetic marker pada posisi yang sama mengindikasikan hubungan kekerabatan. Dari sinilah kita bisa menelusuri leluhur kita sesungguhnya dan darimana mereka berasal. Semakin banyak genetic marker khas yang terdapat dalam suatu ras atau spesies,  makin beragam karakteristik individu penyusunnya.

Keragaman genetik (Genetic diversity) semakin berkurang dengan adanya migrasi. Ketika sekelompok kecil dari nenek moyang kita bermigrasi ke daerah baru, pada dasarnya mereka membawa dalam diri mereka sampleyang lebih kecil dari genetic diversity komunitas asal.

Studi menunjukkan bahwa benua Afrika memilikigenetic diversity tertinggi di muka bumi. Genetic marker dari ras-ras yang ada di seluruh dunia, baik Eropa maupun Asia, bersumber dari Afrika. Gen Afrika mengandung genotip yang berpotensi memunculkan ras-ras lain yang sama sekali berbeda dari mereka. Ketika sebagian dari mereka keluar dari tempat tinggalnya dan terpapar oleh lingkungan yang baru, maka dalam jangka waktu tertentu akan timbul mutasi yang akan merubah susunan basa dalam gen, membuat genotip berubah menjadi fenotip dan membuat mereka rentan terhadap penyakit tertentu.

Masih mengikuti? Bagus. Mari kita masuk ke pembahasan utama 🙂

Lalu darimanakah bangsa kita berasal? Bangsa kita sebagian besar adalah ras Melayu, yang merupakan cabang dari rumpun Austronesia. Saya ingat ketika SMP dulu, saya diajari bahwa ras Melayu pada dasarnya terbentuk dari 2 bangsa: Proto Melayu dan Deutero Melayu.

Proto Melayu adalah ras Mongoloid yang diperkirakan bermigrasi ke Nusantara sekitar 2500-1500 SM. Ada beberapa teori Antropologi yang mempostulatkan daerah asal mereka: Provinsi Yunnan di selatan Cina, New Guinea atau kepulauan Taiwan. Gelombang migrasi kedua mendatangkan bangsa Deutero Melayu dari dataran Asia Tengah dan Selatan sekitar tahun 300 SM. Diperkirakan kedatangan Deutero Melayu inilah yang membawa pengaruh India yang kuat dalam sejarah Nusantara dan Asia Tenggara pada umumnya. Percampuran antara kedua bangsa inilah yang memunculkan ras melayu modern, ya kita-kita ini. Di samping itu, proto Melayu yang masih asli hingga kini diyakini menurunkan etnik dengan tampilan fisik yang mirip mongoloid seperti suku Dayak.

Selama tak kurang dari 100 tahun, teori ini adalah teori yang berlaku dan tertulis di buku-buku teks sejarah kita. Namun baru-baru ini, hasil studi yang dipublikasikan oleh konsorsium HUGO (Human Genome Project), yang beranggotakan 40 research groupdari berbagai negara, mungkin harus membuat buku sejarah kita ditulis ulang. Apa pasal? Pada tahun 2009, melalui penelitian panjang yang melibatkan sampel gen dari hampir 2000 individu di Asia, yang dikombinasikan dengan riset antropologi kebudayaan, memunculkan sebuah konklusi yang mengejutkan: Ras Mongoloid bukanlah nenek moyang kita, namun sebaliknya, kitalah nenek moyang mereka.

Bagaimana bisa? Bukankah bangsa Cina telah membangun peradaban maju tak kurang dari 4000 tahun yang lalu? Bukankah populasi bangsa Cina telah sedemikian besar bahkan sejak jaman dinasti Han 2000 tahun yang lalu?

Edison Liu, dari Genome Institute of Singapore selaku kepala konsorsium ini menjelaskan, usia suatu komunitas memiliki efek yang lebih besar kepada genetic diversity daripada ukuran populasi. Walaupun populasi bangsa China lebih besar, namun genetic diversity-nya, terutama etnis Han yang merupakan etnis mayoritas China, lebih rendah daripada etnis-etnis  yang ada di Asia Tenggara. Migrasi ke dataran China “baru” terjadi 20.000 hingga 40.000 tahun yang lalu, diikuti dengan meluasnya budaya bertanam padi ke seluruh Asia. Dari dataran Cina ini, komunitas yang lebih kecil kemudian bermigrasi ke Korea dan Jepang. Menjadikan ras Altai (Korea-Jepang) ras yang relatif paling muda di Asia.

Hasil studi menunjukkan bahwa proses migasi manusia yang menghuni benua Asia adalah melalui garis pantai timur Afrika, semenanjung Arab, Asia Selatan, baru kemudian masuk ke Asia Tenggara dan Nusantara. Peristiwa ini terjadi sekitar 85.000-75.000 tahun yang lalu. Dengan demikian, nenek moyang kita berasal dari dataran India, bukan China.

Hasil riset ini menyusun family tree dari 73 kelompok etnis di Asia, dan secara mengejutkan, kelompok etnis Asia Tenggara, yaitu Thailand dan Indonesia, berada di bagian bawah, hanya setingkat di atas etnik India dan Uyghur. Genetic diversity di Asia Timur (Jepang, Korea dan China) dapat ditelusuri dari gen-gen yang ada di Asia Tenggara, terutama suku Mon di Thailand (yang memiliki gen Dravida, Bengali, Thai, Negrito, Melayu dll). Dari suku Mon inilah kemudian diturunkan ras Melayu yang tinggal di selatan Thailand, semenanjung Malaka hingga Nusantara. Jika diperhatikan dalam family tree , adalah hal yang menarik bahwa etnis Minang dan Batak ternyata memiliki gen yg berasal dari dataran India, sedangkan dalam etnis Jawa dan Sunda, gen tersebut muncul dalam prosentase yang jauh lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa migrasi dari dataran India masuk melalui semenanjung Malaka, ke pulau Sumatera sebelum akhirnya menyebar ke seluruh wilayah Nusantara, menyebabkan genetic diversity semakin berkurang dari pulau Sumatera ke Sulawesi.

12990143441002934458
Family Tree, diambil dari Mapping Human Genetic Diversity in Asia, HUGO Pan-Asian SNP Consortium
Peta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. alPeta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. al

Kesimpulan ini mengejutkan sekaligus sulit diterima. Namun demikian, analisa sample gen ternyata berkorelasi dengan penelitian Antropologi, dimana didapati bahwa kebudayaan dan bahasa di Asia Tenggara jauh lebih kompleks dan beragam daripada Asia Timur. Sebagaimana kita tahu, ada lebih dari 300 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa di Nusantara. Di masyarakat kita terdapat berbagai jenis warna kulit dari coklat gelap, sawo matang hingga kuning langsat. Merujuk pada studi yang dilakukan HUGO, mungkin  saja ribuan tahun lalu, sekelompok individu dari nenek moyang kita bermigrasi ke utara, menetap di sana, menikah antar sesamanya (endogamy), dan karena paparan lingkungan yang jauh berbeda dengan iklim equatorial, memunculkan fenotip yang kita lihat sebagaimana lazimnya bangsa China modern.

Jika studi ini benar, maka bangsa China yang masuk ke semenanjung Malaka dan Nusantara di awal masa kolonial pada dasarnya sedang “pulang kampung” ke tanah nenek moyangnya, dan ungkapan “saudara tua” yang pernah dilontarkan Jepang di awal invasi ke Indonesia telah salah kaprah.

Sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2011/03/02/menyoal-asal-usul-identitas-bangsa-melayu/

Disarikan dari:
http://theonlinecitizen.com/2009/12/dna-suggests-chinese-origin/

Klik untuk mengakses 1541.full.pdf

http://news.bbc.co.uk/2/hi/8406506.stm
http://www.understandingrace.org/humvar/molecular_01.html

Klik untuk mengakses long.pdf

http://en.wikipedia.org/wiki/Malay_%28ethnic_group%29#cite_note-13

Tags: genetic diversitysejarahmelayuasiagenetikgengenetic markerhugoetnik

Siapa yang menilai tulisan ini?

     14

Bermanfaat

Bermanfaat

Menarik

Menarik

Menarik

Bermanfaat

KOMENTAR BERDASARKAN : TANGGALSUKA

2 March 2011 06:00:34

Mbak Niji, paparannya sangat menarik. Saya “tercengang” dibuat-nya.
Dulu banget pernah baca sejarah bahwa asal usul bangsa kita berasal dari Yunan berarti salah besar karena etnis di Indonesia tak bisa digeneralisir antara etnis satu dengan etnis lainnya dengan mengatakan bahwa kita satu nenek moyang dari Yunan. Belakangan setelah SMP saya membaca, bahwa ras kita berasal dari ras Mongoloid.

Terima kasih mbak Niji, dipagi hari mata saya menjadi terbuka soal asal usul ini.
Ini ilmu yang baru untuk saya.. 

Laporkan Komentar

0

Balas

2 March 2011 06:33:56

Sama mbak, Hasil studi itu telah menjungkirbalikkan persepsi kita mengenai sejarah bangsa Asia. 2 hari terakhir saya mencoba merangkum beberapa referensi untuk menyusun artikel ini.

Walaupun data2 yg dikemukakan HUGO memang solid, tidak menutup kemungkinan di masa depan akan muncul hipotesa baru yang mungkin berlawanan dengan yg ada saat ini. Sama seperti teori heliosentris yang akhirnya mematahkan teori geosentris yang telah dianut orang selama ribuan tahun.

Jika tidak ada hipotesa yg cukup kuat untuk mematahkan teori ini untuk beberapa tahun ke depan, mungkin buku sejarah kita memang perlu ditulis ulang 

Laporkan Komentar

0

Balas

17 March 2011 16:31:13

Mbak Niji, saya ikuti terus semua komen dan tanggapan mbak Niji sampai hari ini, semakin menarik dan semakin menukik.

Saya menyimak saja dulu semuanya… 

Laporkan Komentar

0

Balas

17 March 2011 17:41:36

Menukik…udah kaya burung aja ya mbak hehehe..

Terimakasih sudah mau menyimak artikel yg mbulet ini ^^

Laporkan Komentar

0

Balas

8 August 2011 14:38:05

orang austronesia serta han,china dari india tapi tidak dijelaskan bukan orang india sekarang atau india dulu dravida negroid..orang india dravida berhubungan dgn semang juga papua.. orang semang catatan Han,china sebelum masehi mereka tinggal di shichuan sekitarnya.. jalurnya leluhur lewat india bisa jadi benar..orang austronesia dgn tibet plus han,china memang mempunyai persamaan secara mata kasar bisa terlihat,,gak usah pakai gen segala..tapi bagi ane leluhur austronesia lebih mirip orang yang tinggal diyunnan serta china selatan lainnya juga vietnam,laos..sedang di nusantara bisa jadi campuran dengan semang / austaloid.. kalau mutasi ngga bisa cepat berbeda jauh kaya skg…gak percaya periksa gen anda ada 15% s/d 20%..gak usah malu ada gen Melanesia…

Laporkan Komentar

0

Balas

8 August 2011 15:33:15

1. “..tapi tidak dijelaskan bukan orang india sekarang atau india dulu dravida negroid..”

saya berasumsi anda sedang bertanya. Yang saya maksud di sini adalah penghuni India kuno yang bermigrasi dari Afrika Timur. Tentang warna kulit, saya rasa mulanya mereka berkulit gelap, karena penduduk utara India baru berasimilasi dengan pendatang dari Asia Tengah dan menghasilkan keturunan berkulit lebih terang sekitar 2500 tahun lalu. Tapi apakah mereka negroid, saya tidak tahu. Berkulit gelap bukan berarti negroid. Orang Melanesia yg berkulit gelap ternyata secara genetik lebih dekat kekerabatannya dengan kita ketimbang dengan Afrika. Itu fakta genetik yg tidak bisa dibantah.

————————
2. “..orang austronesia dgn tibet plus han,china memang mempunyai persamaan secara mata kasar bisa terlihat,,gak usah pakai gen segala….”

Saya adalah seorang peneliti dan saya tidak akan menulis sesuatu tanpa referensi. Pengamatan mata tidak selalu benar, there’s more than what meets the eye. Jika anda baca tulisan saya lagi, ada gen genotip dan fenotip. Yg fenotip adalah gen yg terekspresikan dan genotip adalah sebaliknya. Jika kita hanya mendasarkan analisa berdasarkan fenotip saja, maka kita tidak akan mendapatkan informasi yg utuh. Orang bisa saja menarik kesimpulan bahwa orang2 Micro dan Polynesia bermigrasi langsung dari Afrika jika tidak mempelajari gen mereka.

———————-
3. “bagi ane leluhur austronesia lebih mirip orang yang tinggal diyunnan serta china selatan lainnya juga vietnam,laos..sedang di nusantara bisa jadi campuran dengan semang / austaloid..”

Soal ini saya setuju dengan anda.

——————————
4. “…gak percaya periksa gen anda ada 15% s/d 20%..”

Tergantung suku apa dulu. Coba anda perhatikan lagi chart di atas. Leluhur saya sih (katanya) orang Jawa, tapi saya tidak yakin. Anda punya swab kit untuk mengetes DNA?

————————-
5. “…gak usah malu ada gen Melanesia…”

Darimana anda mengasumsikan saya malu punya gen Melanesia?

Laporkan Komentar

0

Balas

8 August 2011 21:09:16

“Tentang warna kulit, saya rasa mulanya mereka berkulit gelap” h sapiens bermutasi di asia tengah..telah diketahui asia tengah beriklim dingin serta melewati ice age h sapiens sudah memiliki kulit terang dan berwajah baru kemudian bermigrasi ke utara timur selatan. melewati asia selatan ke asia tenggara asia timur…sedang bangsa australoid dihitung sudah 60 ribu tahun di asia selatan 40 ribu tahun lalu sampai diaustralia..dari afrika jelas sekali mereka memilih jalur migrasi selatan pintas dan beriklim hangat…”genetik berdekatan”bisa jadi ada kawin campur.. zaman skg aje kalo masih ada neanderthal banyak H sapiens saat ini mau kawin campur dgn mereka..bisa jadi perempuan neanderthal cantik dan seksi…anda secara mata kasar dilihat masih bawa Han genetik konsentrasinya tinggi … pesisir jawa sumatra kalo ada han genetik lumrah mbak zaman Sriwijaya dgn Tang dynasti sudah seperti saudara kandung catatan sejarahnya didapat di china ..zaman majapahit demikian pula..ane gak suka nulis cuma suka kasih pendapat yg logis

2 March 2011 06:11:57Menarik sekali
Berarti apakah bisa disimpulkan bahwa mutasi alamiah ini masih dan bisa terjadi sampai sekarang , dalam artian bila komunitas orang Afrika dipindahkan ke Rusia atau China, maka dalam ribuan tahun, aspek ras mereka dapat berubah?
Dan bila ya, secara teoritis mungkinkah proses mutasi itu dipercepat dengan teknologi rekayasa genetika?

2 March 2011 06:47:10Bisa jadi mas Yoko, Hal ini mengingat bangsa Afrika memiliki keragaman gen yang sangat tinggi. Jika sekelompok individu dipindahkan ke tempat ekstrim dan mereka menetap di tempat baru, dan jika mampu bertahan, dalam jangka waktu ribuan tahun akan terjadi mutasi gen pada beberapa individu. Hal ini disebabkan karena DNA kita sebenarnya cukup rentan terhadap perubahan lingkungan.

Individu yang bermutasi (mutan), bisa saja menjadi pioneer ras baru atau malah justru punah. Jadi pioneer jika ternyata fenotip hasil mutasi sexually favorable dalam komunitasnya (seperti kasus prevalensi rambut pirang platinum dalam masyarakat Skandinavia), atau punah jika ternyata hasil mutasi justru membuatnya rentan terhadap penyakit tertentu.

Hmmm…rekayasa genetika, jaman sekarang apa sih yang gak bisa ya? 

3 March 2011 15:26:45

Kebanyakan tentera Jepang itu bukan dari bangsa Jepang. Ketua ketuannya saja dari Jepang. Lainnya adalah dari Manchuria.

2 comments on “Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu

  1. ya.. perkiraanku setelah manusia dari afrika menetap lama di nusantara. lalu diversifikasi terjadi. ada yang kulitnya putih dan ada yang gelap. ada dua jalur mereka bermigrasi keluar dari nusantara hingga mencapai daratan cina. yang pertama yang dilakukan oleh orang-orang berkulit terang yang kemungkinan berasal dari daerah sulawesi utara. menuju kepulauan filipina lalu ke jepang dan menyebrang ke dataran cina.
    yang kedua penghuni nusantara yang berkulit gelap ini meninggalkan nusantara melalui semenanjung malaya thailand, laos, vietnam lalu china. oleh karena itu daerah cina selatan berkulit gelap sedangkan cina utara berkulit terang dan lebih banyak yang berkulit diantaranya

  2. Salam, setelah melihat kepada DNA yang ‘di chart’, ternyata kelompok Austronesia, Ras Melayu, telah mendatangi Asia Tenggara dan Kepulauannya dari Asia Tengah melalui India ke Semenanjung lalu terus ke Ke Pulau sekitar ‘Malay Archipelago’ yang di masa kini di sebut Indonesia.

    Ternyata Ras Melayu di Semenanjung mempunyai bahasa yang sama dan bila berhijrah ke Nusantara lainnya telah berpecah menjadi banyak bahasa dan etnik. Begitu juga, apabila mereka berhijrah ke Utara iaitu China (banyak bahasa dan etnik). Cuma saya berasa musykil pabila etnik Jawa (Bangsa Jawa?) mengatakan bahawa etniknya mengeluarkan bangsa bangsa lain di dunia.

    Saya di pahamkan maksud Bani Jawi yang di kabarkan oleh orang Arab bermaksud untuk Bangsa Austronesia dan bukan khusus Jawa dan Ras Melayu berasal dari Bani Israil dari ibunya Keturah yang suaminya Nabi Ibrahim A.S dan bukan Yahudi dari Yehuda anak Nabi Ishak A.S. Mohon penerangan Tuan yang arif, terimas

Tinggalkan komentar

Atlantis in the Java Sea

A scientific effort to match Plato’s narrative location for Atlantis

Sembrani

Membahas ISU-ISU Penting bagi Anak Bangsa, Berbagi Ide, dan Saling Cinta

Wirdahanum

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

aawanto

The greatest WordPress.com site in all the land!

Covert Geopolitics

Beyond the Smoke & Mirrors

Catatan Harta Amanah Soekarno

as good as possible for as many as possible

Modesty - Women Terrace

My Mind in Words and Pictures

Kanzunqalam's Blog

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Cahayapelangi

Cakrawala, menapaki kehidupan nusantara & dunia

religiku

hacking the religion

SANGKAN PARANING DUMADI

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.