2 Komentar

Islam Agama Rasional

Assalamu ‘alaikum, wr wb.

Tampaknya apa yang ditulis oleh ikhwan Umbara dari Hizbut Tahrir (?) di http://www.gemapembebasan.or.id yang menyimpulkan bahwa Filsafat adalah produk Barat untuk menghancurkan Islam adalah tanggapan prejudice (Su’udzon), paranoid dan kesimpulan yang tergesa-gesa yang disebabkan keawamannya sendiri dan bacaannya yang kurang terhadap filsafat.

Seharusnya kalau mau mengkritik sesuatu dengan benar, maka pelajarilah sesuatu itu dengan lengkap dan mendalam, baru kritiklah dengan hujjah (argumentasi) yang kuat.

Antum katakan bahwa semua bahasan filsafat berawal dari axiologi? Ini adalah keliru. Aksiologi, bukanlah tentang asal-usul segala sesuatu (Ontologi), axioloqi adalah filsafat terapan, yang akan melahirkan berbagai disiplin ilmu murni dan ilmu terapan seperti, etika, estetika, ekonomi, politik, ideologi, fisika, kimia, dll.

Jadi axiologi adalah tahap akhir dari berfilsafat, bukan yang pertama atau asal usul.

Kita umat Islam, memang harus mengkritisi filsafat barat, baik dari segi ontologi (tentang asal usul segala sesuatu: metafisika, kosmologi, theologi), maupun epistemologinya (kajian filososif tentang apa saja sumber-sumber ilmu, bagaimana caranya mendapatkan ilmu /metodologi, bagaimana memverifikasi (validasi), dan memfalsifiklasi (membuktikan kesalahan suatu ilmu), batasan-batasan ilmu, dan juga kita harus kritis terhadap Axiologi Filsafat Barat.

Sikap kritis kita terhadap filsafat Barat, bukan berarti kita harus tolak sepenuhnya mentah-mentah segala sesuatu dari filsafat Barat, karena walaupun ada cacat di sana-sini, tapi Filsafat Barat pun masih punya beberapa nilai-nilai kebenaran yang berakar juga dari rasionalitas yang murni dan kearifan atau kebijakan para Nabi Allah dari Timur (dari Mesir, dari Babylonia, India, dll). Bahkan bangsa-bangsa Barat menemukan khazanah filsafat Yunani (Greek) itu melalui perantaraan para ulama dan filosof Muslim seperti Al-Kindi, Ibnu Sina (Aviciena), Ibnu Rushd (Averous), al-Khawarizmi, dll. Melalui kontak dengan para cemdikiawan dan para ulama filosof Muslimlah, Barat mendapatkan ruh untuk renaisansnya, dan spirit ilmiahnya sampai sekarang.

Kenapa para ulama dan para hukama/filosof Muslim mau mempelajari filsafat Yunani-Persia, Mesir, India dan China? Itu tak lain adalah karena terinspirasi oleh ajaran al-Qur’an (Kalam dan perintah Allah SWT) dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Betapa banyak ayat al-Qur’an (lebih dari 800 ayat) yang memerintahkan kita untuk banyak berfikir, menggunakan akal sehat dan merenungkan segala fenomena kejadian alam, masyarakat manusia, dan sejarahnya, untuk menemukan hakikat kebanaran dan kekokohan iman terhadap Tuhan Allah SWT dan memahami alam semesta sebagai sarana beribadah kepada-Nya.

Filsafat adalah Hikmah terpendam yang harus digali kaum Muslim dari manapun sumbernya. Ada 20 ayat al-Qur’an berbicara tentang Hikmah (Silahkan Anda pelajari via blogsite saya: http://www.ahmadsamantho.wordpress.com, atau situs resmi Islamic College for Advanced Studies (ICAS) – Paramadina University Jakarta: http://www.icas-indonesia.org.

Di Indonesia ini, garda depan markas filsafat Barat ada di STF Driyarkara Jakarta, dan FIB-UI, tapi kalau untuk Garda Depan Markas Filsafat Islam, maka datanglah dan belajarlah di ICAS Jakarta.

Islam adalah agama rasional, keimanan kita kepada Allah SWT, Yang Maha Pencipta, dan Yang Maha meciptakan, haruslah punya landasan intelektual rasional yang kokoh, yang akan mengantarkan kita kepada ketajaman intuisi qalbu dan keimtiman spiritual penuh cinta dan iman terhadap Hakikat al-Haqq: Allah SWT.

Terakhir, kalau mau mengalahkan, atau tidak mau dikalahkan oleh peradaban Barat (seperti kondisi umat Islam saat ini), maka kita harus menggali dan mengembangkan Filsafat Islam, dan juga mempelajari Filsafat Barat yang mau kita koreksi. Suatu peradaban umat manusia tidak akan tegak tanpa landasan filosofis dan ideologis yang kuat.

2 comments on “Islam Agama Rasional

  1. Sekedar urun rembug, dalam nilai-nilai Islam dikenal tiga jenis fakta, yaitu: (1) fakta irasional, adalah fakta yang bertentangan dengan reasoning manusia, contoh: ketidak-adilan; (2) fakta rasional, adalah fakta yang sesuai dengan reasoning manusia, contoh: keadilan; dan (3) fakta supra rasional, adalah fakta yang berada di luar jangkauan reasoning manusia, contoh: keadilan versi Islam (karena itu “kami dengar dan kami laksanakan”)..
    Untuk share silahkan klik gratis http://sosiologidakwah.blogspot.com

  2. […] menyanggupinya dan esok harinya saya mendapati artikel tanggapan dari beliau sudah terpampang di weblognya. Menurut beliau, bahwa para ulama dan para hukama/filosof Muslim mau mempelajari filsafat […]

Tinggalkan komentar

Atlantis in the Java Sea

A scientific effort to match Plato’s narrative location for Atlantis

Sembrani

Membahas ISU-ISU Penting bagi Anak Bangsa, Berbagi Ide, dan Saling Cinta

Wirdahanum

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

aawanto

The greatest WordPress.com site in all the land!

Covert Geopolitics

Beyond the Smoke & Mirrors

Catatan Harta Amanah Soekarno

as good as possible for as many as possible

Modesty - Women Terrace

My Mind in Words and Pictures

Kanzunqalam's Blog

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Cahayapelangi

Cakrawala, menapaki kehidupan nusantara & dunia

religiku

hacking the religion

SANGKAN PARANING DUMADI

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.