Amazing…..Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah diutus ke pulau Jawa untuk belajar sesuatu.
Belajar ilmu tauhid ke orang yg tidak beragama Islam
Wes ngono ae. Kata Aristyo Agung P
Mungkin lebih tepatnya membawa Visi dan Missi Rasulullah Muhammad SAW Sang “Madinatul Ilm” (Kotanya Ilmu) untuk membuka “Pintu-Pintu Kota Ilmu” di Nusantara. Karena Rasulullah diberitahu oleh Tuhan YME Allah SWT ttg sejarah negeri yg sdh dipersiapkan oleh Nabi Adam AS, Nabi Syisth AS bin Adam, Nabi Idris AS (Henockh), Nabi Nuh AS dan Nabi Ibrahim AS, Nabi Daud AS dan Nabi Sulaeman bin Daud As.
Maka Nabi Muhammad Rasulullah Terakhir, dalam masa hidupnya telah mengutus 9 orang Shahabat terbaiknya (termasuk Syaidina Imam Ali bin Abi Thalib KW) untuk bersilaturahmi dan berdakwah ke Nusantara. Lalu pasca wasiat suksesi Nabi di Ghadir Qum, wafatnya Rasulullah dan peristiwa Tsaqiyah Bani Saidah, Syaidina Ali kembali ke Nusantara melanjutkan missi Rasulullah selama kurang lebih 20 thn di masa “kekhalifahan Abu Bakar, Umar dan Ustman”.
Kemudian setelah peristiwa Tragedi Karbala di man Cuncunda Rasulullah SAW: Syaidina Iman Hussein bin Ali bin Abi Thalib Syahid terbantai oleh rezim korup khilafah dinasti Muawiyah dan Abbasiyah, maka para dzuriyat Nabi Muhammad Rasulullah dan para pecinta pengikut Ahlul Bayt Nubuwah (Syiah Ali) “terpaksa” (terkondisikan) mengungsi ke Nusantara selama berabad-abad lamanya.
Maka karena Imam Ali Bin Abi Thalib KW adalah “Sang Pintu Kota Ilmu” nya Rasulullah SAW sdh mengetahui rencana rencana Ilahiyah Tuhan YME Allah SWT ttg peran masa depan bangsa dan negeri Nusantara (Samudra/Sumatra) sbgmn Imam Ali tuliskan dalam Kitab al- Zhifrul Adzom ttg “Al-Yaban” /Javan/Tanah Jawi dan Imam Mahdi “al Muntadzor” di akhir zaman, yg berasal dari keturunan dzuriyah Nabi via putrinya Syayiddah Fatimah Azahra dan mantunya: Ali bin Abi Thalib.
Wallahu ‘alam bi shawab.