Seni budaya Sunda, khususnya seni pertunjukan musik tradisional Sunda era Prabu Siliwangi Raja Pakuan Pajajaran, selain enak didengar telinga, dan di hati,juga dapat mencerahkan akal-pikiran dan nurani spiritual kita, karena sangat memperkaya diri dengan pencerahan batin para penikmatnya, mampu membawa ke alam Makrifatullah, bahkan Fana-baqo Fillah (Manunggaling kawulo lan Gusti/Lebur manunggal di dalam/tercelup di sibghah samudra eksitensi Ketuhanan). Rahayu Sagung Dhumadhi, Mulih ka Jati Mulang Ka Asal, Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga para turunannya semua mampu mencerap dan menghayatinya sehingga terwujud “Sunda Sa’amparen Jagat”/ “Hamengku Buwono” (Rahmatan lil Alamin/ God Blessing for the Universe and Cosmic ) sebagai Khalifatullah fi al Ardh “Pajajaran Anyar”. Pitontonen dan pitutunten Seni Budaya di Bale Prabu Siliwangi Pakuan Pajajaran Ciawi Gadog Sabtu Malam, 3 September 2016.
“Alunan tangisan suling yang rindu pada rumpun bambu induknya. Itulah perjalanan ruhaniyah manusia yang sejatinya, rindu pulang ke Asal-Nya.” (mengutiup Sufi Jalaluddin Rumi) https://www.youtube.com/watch?v=xk2DHf9t6ZA
Di bawah ini alat Musik yang dimainkan oleh keturunan Sundalanders Kuno dari Nusantara yang ada di Brazil dan Amerika Selatan sana.
[…] by Ahmad Yanuana Samantho on September 6, 2016 in Atlantis Sunda Land, Budaya & Sastra, Falsafah,Film Movie, Hikmah, Ibrah Sejarah, Lingkungan […]
[…] Musik Tradisional Sunda era Prabu Siliwangi Raja Pakuan Pajajaran […]