Kisah sedih masyarakat Sunda Muslim atas Syahadah Imam Husein yang gugur terbantai di padang Karbala Irak, tergambar dan terlestarikan dalam lagu Bubuy Bulan ini:
MerahPutih Budaya – Masyarakat Jawa Barat sudah tidak asing dengan lagu ‘Bubuy Bulan’. Bubuy Bulan adalah lagu daerah khas Jawa Barat yang ditulis oleh Benny Korda.
Tidak jelas sejak kapan lagu ini dinyanyikan, tapi Bubuy Bulan kerap menemani masyarakat Jawa Barat saat melangsungkan berbagai acara hajat, seperti khitanan atau pun pesta pernikahan.
Lagu ini bercerita tentang kesedihan seseorang yang ditinggalkan oleh kekasih. Kesedihan itu bertambah buruk ketika seseorang itu melihat seseorang yang melewat setiap pagi dan melihat sorot matanya terkenang oleh kekasih yang dulu meninggalkannya.
Berikut liriknya:
Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate
Unggal bulan
Unggal bulan abdi teang
Unggal poe
Unggal poe oge hade
Situ Ciburuy
laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina
Duh eta saha
Nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana
Sumber: http://indonesiana.merahputih.com/budaya/2016/03/04/kisah-sedih-di-balik-lagu-bubuy-bulan/38935/
ARTI LAGU “BUBUY BULAN”…
Lagu “Bubuy Bulan” adalah lagu dari Provinsi Jawa Barat dana diciptakan oleh Benny Korda.
Nah yg menarik dari lagu ini, ternyata ada penalaran yg cukup serem dibalik makna arti lagu “Bubuy Bulan” ini gan, yuk langsung aja deh :
BUBUY BULAN
Bubuy bulan-bubuy bulan sanggray bentang
Panon poe-panon poe disasate
Unggal bulan-unggal bulan abdi teang
Unggal poe-unggal poe oge hade
Situ Ciburuy laukna hese dipancing
Nyeredet hate ningali ngeplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate ningali sorot socana

Sanggray Benthang=bintang di sangray, bintang adalah perlambang dari Ahlul Bait Rasulullah saaw, seperti dalam hadits: “Bintang-bintang adalah penunjuk bagi pelaut agar tidak tersesat,dan ahlul baitku adalah bintang-bintang bagi umatku,yang bila berpegang pada mereka niscaya akan selamat dunia akhirat. Namun dalam lagu ini para ulama terdahulu mau menunjukkan kepada kita betapa ajaran Rasulullah saaw yang telah diteruskan kepada ahlulbaitnya sebagai wasi’ atau penjaga agama rasul telah di “sangray” (di panaskan di wajan di atas tungku api), maksudnya telah dikhianati dengan cara yang kejam,
Panon poe,panon poe disasate=matahari disate berkali-kali (sasate mengandung arti pengulangan), matahari mengandung arti para ulama yang menyampaikan ajaran Rasul dan ahlul baitnya, cahayanya memancar ke seluruh umat memberikan penerangan-penerangan yang dengan cahayanya manusia dapat membedakan mana yang baik dan buruk bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat, namun matahari-matahari ini di sasate, yang mengandung arti dibantai,dibunuh dengan kejam dan licik, agar ajaranya hilang dari muka bumi, tujuan pembantaian para ulama ini adalah demi langgengnya kekuasaan atau demi tujuan politik, dan hal ini berlangsung sejak wafatnya rasulullah saw, dengan puncak kesadisan yang tidak ada bandingnya dalam peradaban manusia, ketika cucu Rasullullah saw dan keluarga rasulullah yang lain dibantai dengan sadis.
Unggal poe, unggal poe = tiap hari saya juga mencari
Oge hade = pencarian tersebut sama bagusnya, kegiatan mencari dan pencarian di sini melambangkan ikhtiar dan do’a melindungi sisa-sisa dari pembantaian dan usahanya mencari pengganti gurunya yang syahid tersebut, ikhtiar dan do’a tersebut bagusnya dilakukan malam hari, kalimat ini bisa jadi suatu pemberitahuan atau bahasa rahasia, untuk berguru di malam hari dalam rangka ikhtiar mencari ilmu dan melindungi sisa-sisa pembantaian tersebut, dalam hal ini mungkin anak atau keluarga dari ulama tersebut. Namun lebih bagus juga (oge hade) bila siang hari pun melakukan usaha yang sama.
Situ ciburuy, laukna hese’ dipancing = kalimat ini lebih kepada keterangan tempat dan waktu, ditekankan pada kata situ ciburuy = tempat dan lauk yang berarti sengkalan, sistem penanggalan yang diajarkan oleh para wali, ikan di sini berarti tahun: bagian-bagian ikan dibaca dari atas kebawah = dari kepala ke ekor: kepala;1, badan;1 sirip;2 ekor;1 =1121, berarti kejadian ini terjadi pada tahun 1121 di situ Ciburuy atau puncak pembantaian terjadi pada 1121, 600 tahun setelah pemerintahan ahlul bait yang adil makmur merata di Nusantara.
Nyaredet hate = sedih susah ngenes, pilu,sakit hati yang luar biasa tapi gak ada yang bisa diperbuat,
Ningali ngeplak cai na = melihat darah (ulama yang menjadi gurunya) ditumpahkan dengan sengaja
Ngeplak = air dalam jumlah besar ditumpahkan secara sengaja
Cai = dalam bahasa sastra sunda bisa berarti darah atau air,
Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing; siapakah itu yang hadir setiap pagi,
Nyaredet hate; mengiris hati (melihat yang hadir tiap pagi itu, mengingat kejadian di atas, peristiwa ketika gurunya syahid bergelimang darah)
Ningali sorot socana; melihat sorot matanya (yang tegas), sorot matanya yang tegas itu lah yang mengingatkan si penembang syair ini teringat akan gurunya yang selama ini ia selalu berusaha mencari gantinya malam dan siang. sorot socana; pandangan mata yang tegas, lawannya cai socana; pandangan mata yang lembut.
Sorot hanya ditujukan untuk laki-laki.
Katanya lagu ini sempet di larang dinyanyiin karena ada keterkaitan makna sama pembantaian ulama di Jawa Barat oleh PKI pada jaman dulu gan…
Gimana gan, serem juga kan…
Bener enggaknya Wallahualam gan…
Nih sumbernya gan: