6 Komentar

Kerajaan Sriwijaya pernah dipimpin seorang Raja Muslim

Sriwijaya merupakan kerajaan Budha tertua dan terbesar di Nusantara. Namun tahukah Anda jika sebagian warga Sriwijaya sudah banyak yang memeluk Islam sebagai agamanya. Sriwijaya juga menjalin hubungan yang begitu akrab dengan kekhalifahan Islam zaman Bani Umayah (661-750 M) dan Bani Abasiyah (750-1256 M). Bahkan, Sriwijaya pernah dipimpin oleh seorang raja Muslim bernama Sri Indrawarman. Di masa kekuasaannya, Sriwijaya dikenal sebagai “Kerajaan Sribuza yang Islam”.

Sebelum kedatangan imperial- isme dan kolonialisme pasukan salib yang dipelopori Portugis dan Spanyol, hubungan antar pemeluk agama di Nusantara berjalan dengan amat baik. Orang-orang Islam yang terdiri dari para pedagang Arab dan beberapa penduduk pribumi Sumatera, bergaul dengan harmonis dengan umat Hindu yang diwakili para pedagang India, dan juga dengan umat Budha yang diwakili kerajaan Sriwijaya. Bahkan Sriwijaya memiliki hubungan resmi yang sangat erat dengan Daulah Islamiyah. Di masa Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah, Daulah Islamiyah mengirim duta-duta resminya ke berbagai pusat peradaban di seberang lautan seperti Tiongkok dan Sriwijaya, yang dalam pengucapan lidah mereka disebutnya sebagai Zabaqj atau Sribuza.

Di masa Sriwijaya sendiri tengah berada pada zaman keemasan. Wilayah kekuasaannya di utara merambah sampai Semenajung Malaka, sedang di selatan hingga Jawa Barat. Salah satu bukti eratnya persahabatan antara Sriwijaya dengan Daulah Islamiyah adalah dengan adanya dua pucuk surat yang dikirimkan Raja Sriwijaya kepada khalifah Bani Umayyah. Surat pertama dikirim kepada Muawiyyah, dan surat kedua dikirim kepada Umar bin Abdul Aziz.’ Surat pertama ditemukan dalam lemari arsip Bani Umayyah oleh Abdul Malik bin Umayr, yang disampaikan kepada Abu Ya’yub Ats-Tsaqofi, yang kemudian disampaikan lagi kepada Al-Haytsam bin Adi. Yang mendengar surat itu ( Lori AI-Haytsam menceriterakan kembali pendahuluan surat tersebut “Dari Raja Al-Hind yang kandang binatangnya berisikan seribu gajah, (dan) yang istana raja terbuat dari emas dan Perak, yang dilayani putri raja-raja, dan yang memiliki dua sungai besar yang mengairi pohon gaharu, kepada Muamzjah……………….

Buzurg bin Shahriyar al Ramhurmuii pada tahun 1000 Masehi menulis sebuah kitab yang menggambarkan betapa di zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya sudah berdiri beberapa perkampungan Muslim. Perkampungan itu berdiri di dalam wilayah kekuasaan Sriwijaya. Hanya karena hubungan yang teramat baik dengan Dunia Islam, Sriwijaya membolehkan warganya yang memeluk agama Islam hidup dalam damai dan memiliki perkampungannya sendiri di mana di dalamnya berlaku syariat Islam.’ Jadi semacam daerah istimewa.

Hubungan itu berlanjut hingga di masa kekuasaan Bani Umayyah dengan khalifahnya Umar bin Abdul Aziz (717-720 M). Ibnu Abdul al-Rabbih secara lebih lengkap memuat korespondensi antara Raja Sriwijaya kala itu, Raja Sri Indrayatman (Sri’ Indrawarman) dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz itu. Salah satu isi suratnya berbunyi, “Dari Raja di Raja (Malik al-amlak) yang adalah keturunan seribu raja; yang beristeri juga keturunan seribu raja; yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayabnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu nan harum, bumbu-bumbu wewangian, pala, dan kapur barus yang semerbak wanginya bingga menjangkau jarak 12 mil; kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekadar tanda persahabatan. Dengan sepucuk surat ini, saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Ini adalah surat dari Raja Sri Indrawarman kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang baru saja diangkat menggantikan Khalifah Sulaiman (715-¬717M).

Khalifah Sulaiman merupakan khalifah yang memerintahkan Trariq Bin Ziyad yang membebaskan Spanyol. Pada masa kekuasaannya yang hanya selama dua tahun, Khalifah Sulaiman telah memberangkat-kan satu armada persahabatan berkekuatan 35 kapal perang dari Teluk Persia menuju pelabuhan Muara Zabaq (Jambi) yang saat itu merupakan pelabuhan besar di dalam lingkungan Kerajaan Sriwijaya. Armada tersebut transit di Gujarat dan juga di Pereulak (Aceh), sebelum akhirnya memasuki pusat Kerajaan Zabaq atau Sribuza (Sriwijaya).

Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga mengutus salah seorang ulama terbaiknya untuk memperkenalkan Islam kepada Raja Sriwijaya, Sri Indrawarman, seperti yang diminta olehnya. Tatkala mengetahui segala hal tentang Islam, Raja Sriwijaya ini tertarik. Hatinya tersentuh hidayah. Pada tahun 718, Sri Indrawarman akhirnya mengucap dua kalimat syahadat. Sejak itu kerajaannya disebut orang sebagai “Kerajaan Sribuza yang Islam”. Tidak lama setelah Sri Indrawarman bersyahadat, pada tahun 726 M, Raja Jay Sima dari Kalingga (Jepara, Jawa Tengah), putera dari Ratu Sima juga memeluk agama Islam.’

Data-data tentang Islamnya Raja Sriwijaya memang begitu minim. Namun besar kemungkinan, Sri Indrawarman mengalami penolakan yang sangat hebat dari lingkungan istana, sehingga raja-raja setelahnya kembali berasal dari kalangan Budha. H. Zainal Abidin Ahmad hanya mencatat: “Perkembangan Islam yang begitu ramainya mendapat pukulan yang dahsyat semenjak Kaisar-Kaisar Cina dari Dinasti Tang, dan juga Raja-Raja Sriwijaya dari Dinasti Syailendra melakukan kezaliman dan pemaksaan keagamaan.”‘

Memasuki abad ke-14 M, Sriwijaya memasuki masa muram. Invasi Majapahit (1377) atas Sriwijaya menghancurkan kerajaan besar ini Akibatnya banyak bandar mulai melepaskan diri dan menjadi otonom. Raja, adipati, atau penguasa setempat yang telah memeluk Islam kemudian mendirikan kerajaan Islam kecil-kecil. Beberapa kerajaan Islam di Utara Sumatera pada akhirnya bergabung menjadi Kerajaan Aceh Darussalam.

Uang Koin Kerajaan Sriwijaya (Sribuza) Islam

Iklan

6 comments on “Kerajaan Sriwijaya pernah dipimpin seorang Raja Muslim

  1. sebaiknya jika mau membahas sriwijaya anda sekalian berkunjung dulu ke sumsel dan juag lebih banyak lagi membaca referensi2 tentang sriwijaya supaya tidak kelihatan tulisan anda seperti tulisan anak TK yg asal tulis saja anda bilang kekuasaan ssriwijaya sampai ke jawabarat saja itu artinya pengetahuan sejarah anda masih sangat minim anda tidak tau rupanya kekuasaan sriwijaya itu bhakan sampai ke thailand dan candi borobudur itu satu bukti peninggalan kekuasaan sriwijaya di tanah jawa anda juga tidak tau rupanya bahwa dara petak itu adalah putri2 raja sriwijaya yg di nikahi oleh raden wijaya dan dara jingga adik dara petak di nikahi ooleh kerabat raden wijaya yg mana raden wijayalah yg menjadi cikal bakal kerajaan majapahit lalu anda bilang ada raja sriwijaya yg memeluk islam itu betul tapi bukan seperti yg anda tuliskan raja sriwijaya terahir yg memeluk islam adalah parameswara atau sigentar alam cikal bakal kerajaan samudara pasai jadi saran saya sebelum memuat tulisan online seperti ini alangkah bijaknya jika mencari recomend dulu kepada para ahli sejarah yg akan anda di tuliskan supaya tidak nampak kepicikan dan kesempitan pemikiran dari tulisan itu sendiri!!!!!!!!!!!!!

    • Komen nya wikipedia bgt.. Bung

    • Hey bung. Asal ente tahu aja raja Sri inderavarman memang masuk islam dan tercatat dalam kitab Malik Al-Hind dari Ibnu Abd Al-rabbih dari Al Iqd bin Al farid tahun 714 pada zaman Dinasti Ummayah. Seperti kita tahu catatan dari Bani Ummayah saat itu bukanlah fiksi sperti Kitab2 di jawa yang kebanyakan hanyalah fiksi.

      ”Dari Raja di Raja (Malik al Amlak) yang adalah keturunan seribu raja; yang isterinya juga cucu seribu raja; yang di dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah; yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil; kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya”

  2. Zulkifli bin Pangeran Tjikmat Djaya Sampurna dari Babat Toman MUSI BANYUASIN Palembang, memohon diperkenankan kami menghaturkan ucapan Salam Perkenalan

  3. kerajaan sriwijaya ada pada abad ke 7 menurut para arkiolog dan ahli sejarah dan berkuasa selama 7 abad…. bukan waktu yg singkat,,daerah kekuasaan mulai dari nusantara sampai ke thailand dan kamboja dapat di temukan peninggalaqn berupa candi di negara tersebut,,,,sesuai yg telah di tulis oleh pendeta budha T tsing yg menetap selama 6 bulan di sriwijaya. menurut saya kekaisaran china dan sriwijaya tidak bisa dipisahkan [ saya sempat berfikir jangan2 pada abad ke 7 atau pada masa sriwijaya bangsa china memang banyak di sriwijaya sehingga keturunannya atau kawin campur dgn melayau,,, merujuk pada orang palembang yg matanya sipit2 mungkin nenek moyang orang palembang memang orang2 yg bekuasa di sriwijaya,,maybe yes,,,maybe no],karena banyak bukti yg dapat dijadikan referensi dari sejarah kekaisaran china sendiri terhadap sriwijaya…..dan kita tau china sendiri negara yg sangat tua sampai di sebut oleh nabi muhamad saw,,tuntutlah ilmu sampai ke negeri china,,,, jadi kalau ada orang yg mengatakan sriwijaya itu kerajaan fiktif [ bpk saidi ] menurut saya itu sebuah kesalahan,,,nah siapa raja sriwijaya yg memeluk islam,,lebih baik temen2 tdk usah berdebat,,lebih baik kita mengacu pada bukti peninggalan yg mungkin para ahli terus mencari termasuk ada beberapa daerah yg mengklaim letak atau pusat kerajaan sriwijaya,,,biarkan artepak itu sendiri yg menunjukan setelah di teliti para ahli,,,,intinya nusantara ini di abad ke 7 sudah di takuti dunia dan sudah termasuk moderen,, kita pewaris nusantara patut bangga.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Atlantis in the Java Sea

A scientific effort to match Plato’s narrative location for Atlantis

Sembrani

Membahas ISU-ISU Penting bagi Anak Bangsa, Berbagi Ide, dan Saling Cinta

Wirdanova

+62811-813-1917

aawanto

The greatest WordPress.com site in all the land!

Covert Geopolitics

Beyond the Smoke & Mirrors

Catatan Harta Amanah Soekarno

as good as possible for as many as possible

Modesty - Women Terrace

My Mind in Words and Pictures

Kanzunqalam's Blog

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Cahayapelangi

Cakrawala, menapaki kehidupan nusantara & dunia

religiku

hacking the religion

SANGKAN PARANING DUMADI

Just another WordPress.com site

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.

%d blogger menyukai ini: